BLOG

7 Peluang Karir di Industri Metaverse dan Web 3.0

7 Peluang Karir di Industri Metaverse dan Web 3.0

Metaverse dan Web 3.0 adalah dua hal yang membuat pengguna internet memiliki pengalaman lebih leluasa dan responsif. Metaverse membuat pengguna jatuh bermain di dunia virtual yang bersifat immersive. Elemen-elemen diberbagai platform yang disatukan dalam Metaverse yang membuatnya bisa berinteraksi seolah-olah berada di dunia nyata, padahal masih berada di dunia maya. 

Sementara, Web 3.0 adalah perkembangan internet pada versi ketiga menuju desentralisasi dengan tujuan penggunaan lebih personal, juga mengandung Artificial Intelligent (AI) sebagai usaha untuk meleluasakan pemakaian penggunanya saat bersentuhan dengan dunia maya.  

Selain memiliki kaitan menjadikan pengalaman pengguna menjadi lebih leluasa dan responsif, Metaverse dan Web 3.0 masing-masingnya juga memiliki relevansi dan pertumbuhan industri dalam dunia digital. Kenapa demikian ? Sebab antara keduanya masing-masing menciptakan perubahan signifikan dalam dunia digital. 

Pada Metaverse yang menghadirkan ruang virtual secara immersive, dimana menumbuhkan peluang karir baru dari setiap interaksi yang ada tentunya. Sebut saja, pada interaksi sosial, ekonomi, dan hiburan, melaluinya membangun cara kerja baru dengan sistem menyesuaikan. 

Kemudian untuk Web 3.0 memiliki desentralisasi yang membuat kepemilikan lebih privasi karena keberadaan blockchain. Sehingga, membangun potensi kolaborasi lebih besar dan mengurangi ketergantungan dengan pihak ketiga. 

Meski kedua masih dalam tahap perkembangan, Metaverse dan Web 3.0 membangun arah baru dalam ekonomi digital, serta membentuk karir baru seperti pembangunan dan pengembangan aplikasi. Untuk lebih lanjutnya, kamu bisa memahami tujuh peluang karir di industri Metaverse dan Web 3.0 melalui artikel ini. 

Konsep Metaverse 

Definisi Metaverse

Metaverse adalah gabungan dari dua kata Meta dan verse. Meta artinya melampaui, sementara verse (universe) adalah semesta. Sehingga jika digabungkan Metaverse berarti dunia yang melampaui alam semesta. Dimana semua aktivitas dialihkan secara virtual, dan kamu bisa melakukan wisata virtual, transaksi ekonomi virtual, hingga kamu tidak perlu jauh-jauh ke negara tempat penyanyi favorite untuk menonton konser. Tidak hanya itu, kamu bisa merasakan suasana baru layaknya konser sungguhan bertemu penyanyi favorite di dunia nyata. 

Terdengar seru bukan? mungkin ini adalah salah satu alasan industri Metaverse cukup memberi peluang karir kedepannya. Tapi sebelum kamu mengenal peluang karir apa-apa saja yang ada di industri Metaverse, tidak ada salahnya mengenal terlebih dahulu karakteristik utama Metaverse, untuk mengenal lebih  dalam perkembangan dan kemajuan teknologi. 

Karakteristik Utama Metaverse

Metaverse sendiri merupakan gabungan dari tiga konsep yang bahkan kamu sering pakai di dalam kehidupan sehari-hari, apalagi kalau bukan sosial media, content sharing dan marketplace. Marketplace juga memiliki tiga elemen utama yang memperkayanya mulai dari virtual reality dan AI, Web 3.0, serta Blockchain

Sementara mengenai karakteristik utama metaverse diisi di antaranya :

  1. Virtual dan Digital Spaces
    Metaverse terkenal dengan menghadirkan lingkungan virtualnya dan digital dengan penonjolan memuaskan pengguna melalui kehadiran avatar dari Metaverse sendiri. Melaluinya, pengguna akan merasakan pengalaman gabungan antara dunia nyata dan virtual.
  2. Interaksi Sosial
    Metaverse dirancang untuk menghadirkan ruang virtual yang lebih imersif. Di dalam ruangan yang dibuat semenarik dan senyaman mungkin, pengguna bisa melakukan interaksi sosial seperti di dunia nyata. Melaluinya dimungkinkan pengguna bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan format yang lebih imersif.
  3. Avatar dan Identitas Digital
    Pengguna di Metaverse difasilitasi memiliki representasi digital diri sendiri dalam bentuk avatar. Tidak hanya itu, bentuk avatar yang dipakai pengguna bisa disesuaikan dan dapat dipergunakan agar bisa berinteraksi dengan lingkungan, begitupun dengan pengguna lainnya.
  4. Immersive Technologies
    Pengalaman imersif yang ada di Metaverse memanfaatkan realitas virtual (VR), realitas augmentasi (AR), dan grafis 3D. Sehingga, ruang virtual dapat terbentuk sedemikian rupa menjadi imersif.
  5. Desentralisasi
    Sama dengan Web 3.0, Metaverse juga dimungkinkan memakai beberapa konsepnya dengan elemen desentralisasi. Desentralisasi yang ada di Metaverse menjadikan pengguna bisa memiliki lebih banyak kendali daripada aset digital. Dampaknya juga akan mengurangi pengguna dari ketergantungan pada pihak ketiga.
  6. Konektivitas Antar Platform
    Metaverse memang dibuat dari gabungan sosial media, content sharing dan marketplace. Sehingga menjadikannya memiliki pengembangan dalam kemampuan beroperasi melintasi berbagai platform dan lingkungan virtual.

Perkembangan Teknologi yang Mendukung Metaverse

Metaverse didukung oleh perkembangan teknologi yang saling melengkapi, seperti:

  1. Realitas Virtual (VR) dan Realitas Augmentasi (AR)
    Metaverse memang lebih menonjolkan pengalaman imersi dalam penggunaanya, sehingga penggunaan VR dan AR menjadi hal yang dapat memberikan pengalaman. Selain itu, dalam ruang virtual ditawarkan dalam Metaverse dimungkinkan dapat berinteraksi di dalamnya.
  2. Artificial Intelligent (AI)
    Metaverse mengadopsi AI dalam sistemnya dengan begitu sistem yang dimiliki memiliki kecerdasan entitas virtual. Sehingga respon yang diberikan dalam Metaverse menjadi lebih dinamis.
  3. Blockchain dan Teknologi Desentralisasi
    Blockchain menjadikan Metaverse dimungkinkan memiliki keamanan aset, Hal itu didukung dari teknologi desentralisasi. Hasilnya apa yang dilakukan di dalam Metaverse menjadi jelas dan transparansi dan adanya kontrol kepada pengguna.
  4. Grafika 3D dan Animasi
    Lingkungan yang ditawarkan dalam virtual di Metaverse dimungkikan menghadirkan lingkungan digital yang lebih realistis dan menarik. Untuk itu Grafika 3D dan animasi menjadikan Metaverse dimungkinkan dapat menjadi ruangan seperti berada di dunia nyata pada umumnya.

Baca juga : 13 Perusahaan Raksasa Dunia yang Sudah Bereksperimen dengan Metaverse

Web 3.0 : Transformasi Internet

Pengertian Web 3.0

Metaverse di dalam pengeporasiannya memiliki tiga elemen utama yang salah satunya adalah Web 3.0.  Web 3.0 memiliki arti penting dalam perkembangan Metaverse, kenapa demikian? Sebenarnya Web 3.0 adalah bentuk perkembangan dari Web 1.0, Web 2.0 dan berlanjut ke Web 3.0. Untuk Web 1.0 masih bersifat dua arah, lalu berkembang menjadi dua arah pada Web 2.0 dan berlanjut menjadi Web 3.0 menggunakan kecerdasan buatan untuk memaksimalkan penggunaanya. 

Jika lebih dibahas lagi, Web 3.0 menggunakan sistem terdesentralisasi atau blockchain dan menggunakan Artificial Intelligence (AI). Sehingga, dari hal-hal itu Web 3.0 membuat pengguna bisa memiliki pengalaman Web yang cerdas, terbuka atau lebih aktif dari web generasi sebelumnya. 

Sementara di dunia industri digital, Web 3.0 memiliki peluang karir seiring tumbuh kembangnya ekonomi di dunia digital, salah satunya di Indonesia yang bisa dikatakan sebagai proses pengenalan dan pembelajaran dalam peralihan ke dunia maya tentunya. Secara pasti pertumbuhan ekonomi mengalami transformasi ke digital. Lalu yang menjadi pertanyaannya kenapa orang-orang mulai beralih ke sistem digital ? jawabannya cukup sederhana, yakni mudah dan transparan. Mudah karena sistem yang ditawarkan cukup sederhana dan menarik untuk dipakai, ditambah transparan karena memakai blockchain.

Perlu dipahami blockchain menjadi salah satu keunggulan pada sistem digital. Sebab, di dalam pemakaiannya blockchain memakai sistem untuk menyimpan beragam catatan dan itu tidak bisa diubah, karena memang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga keasliannya. Sehingga, orang-orang akan menanamkan kepercayaannya untuk bergaul dan berkarir di dunia digital. 

Perbedaan Utama Antara Web 2.0 dan Web 3.0

Di antara Web 2.0 dan Web 3.0 memiliki perbedaan, meski keduanya sama-sama berasal dari teknologi yang sama dan merupakan perkembangan dari Web 1.0. Web 2.0 memiliki perbedaan dari web lanjutannya. Web 2.0 adalah era untuk berkomunikasi, bersosial media, dan berjualan. Web 2.0 masih bersifat dua arah.

Web 3.0 juga memiliki kelebihan-kelebihan lain dari generasi Web kedua. Pertama, Web 3.0 memiliki sistem terdesentralisasi, sehingga kamu lebih aktif menggunakan internet tanpa harus meminta persetujuan dari pihak tertentu, selagi tidak melanggar dari ketentuan yang berlaku. Akses kamu juga bersifat privasi, sehingga tidak perlu memberikan data-data pribadi saat ingin berselancar di internet kepada pihak-pihak berkepentingan. 

Kedua, security and reliability yang membuat data kamu menjadi lebih aman dan pihak-pihak lain tidak mudah untuk menghack data kamu dan dalam pengaksesan data bisa dilakukan dari berbagai titik. Ketiga, semantic Web yang mengoperasikan machine learning kedalamnya, dan inilah yang membuat Web 3.0 menjadi lebih intelegent. Melaluinya, mesin belajar dari data dan pengalaman-pengalaman yang diberikan saat pengoperasiannya, mesin juga bisa memahami emosi. 

Keempat, AI sebagai bentuk kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan mengerti bahasa manusia. Kelima, VR/AR Visual Immersion, dimana pemakaiannya menjadi lebih immer dengan menggabungkan antara dunia  nyata dan virtual. 

Dampak Web 3.0 Terhadap Perkembangan Industri dan Karir

Perkembangan Web seiring berjalannya waktu membawa dampak pada perkembangan industri dan karir. Industri dan karir mengalami transformasi seiring berkembangnya versi web dari waktu ke waktu. Banyak penyesuaiannya yang terjadi seperti pada perkembangan industri dan karir. 

Dalam dunia industri, Web 3.0 membawa dampak pengembangan pada sisi desentralisasi finansial, ekosistem blockchain, dan identitas digital beserta dengan keamanannya. Begitupun pada karir yang mengubah cara bekerja, hal ini dapat terlihat dari adanya pekerjaan blockchain dan smart developer, spesialis keamanan siber tersentralisasi, ahli analitik data, pengembangan aplikasi terdesentralisasi. 

Perubahan pada perkembangan yang terjadi pada sisi dunia industri dan karir membuktikan bahwa setiap masa harus peka terhadap perkembangan yang terjadi. Hal ini untuk menghindari ketertinggalan dari berbagai sisi kehidupan yang ada. 

Baca juga : 7 Aplikasi Metaverse Paling Populer Saat Ini

Peluang Karir di Industri Metaverse

  1. Desainer Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)
    Desainer Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) memiliki peran penting di Industri Metaverse. Sebab tanpa desainer VR dan AR maka akan sulit mengoperasikan Metaverse. Sebab Metaverse dikenal sebagai ruang virtual yang menyajikan pengalaman memukau dan memiliki kegunaan multi fungsi di dunia maya. 

    Jika kamu tertarik untuk menjadi desainer VR dan AR maka dianjurkan sekali untuk bisa menguasai berbagai keahlian dan hal-hal yang harus melekat pada diri seorang desainer VR dan AR. Seperti desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX), pemodelan animasi 3D, optimasi kinerja, perangkat lingkungan virtual atau augmented, interaksi pengguna, desain audio, pengujian dan pemecahan masalah, kreativitas serta inovasi, pemahaman psikologi pengguna, dan kolaborasi tim. 

  2. Pengembang Konten Metaverse
    Pengembang konten Metaverse membuat sesuatu yang immersif dan menarik di ruang virtual. Maka peran penting yang dimiliki pengembang konten Metaverse maka seorang pengembang konten Metaverse harus memiliki berbagai keahlian seperti pemodelan dan animasi 3D, pengembangan aplikasi Metaverse, desain lingkungan Metaverse, optimasi kinerja, integrasi teknologi VR dan AR, penggunaan teknologi blockchain, desain suara dan auditor, menciptakan avatar dan model virtual, keterampilan pemecah masalah, dan terpenting pemahaman psikologi pengguna sebagai cara untuk mencocokkan konten Metaverse dengan keinginan pengguna. 
  3. Spesialis Keamanan Metaverse
    Metaverse membutuhkan sistem keamanan yang baik, sehingga juga membutuhkan spesialis keamanan Metaverse. Spesialis keamanan Metaverse dituntun untuk memastikan keamanan dan juga privasi dalam lingkungan Metaverse. Menjaga keamanan yang dimaksud disini adalah spesialis keamanan Metaverse bertugas mencegah potensi ancaman siber dan juga penyalahgunaan data yang ada di Metaverse. 
  4. Manajer Komunitas Virtual
    Komunikasi antara pengguna, serta mendukung pertumbuhan ekosistem Metaverse menjadi bagian penting untuk mengelola platform, sehingga membutuhkan manajer komunitas virtual. Oleh karena untuk membangun dan memelihara interaksi positif, maka seorang manajer komunitas virtual harus memiliki kemampuan untuk pengembangan komunitas, kolaborasi dengan pengembang, moderasi dan penanganan masalah, mengatur acara serta aktivitas komunitas, edukasi pengguna, analisis data, penyelesaian konflik, kampanye pemasaran komunitas, keterampilan komunikasi serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan baik. 
  5. Pengembang Blockchain untuk Metaverse
    Blockchain di dunia industri digital memang sangat dibutuhkan, begitupun di Metaverse. Maka tidak mustahil untuk industri Metaverse membutuhkan pengembang blockchain, agar bisa menciptakan infrastruktur yang terdesentralisasi yang mendukung ekosistem Metaverse. Maka pengembang blockchain harus memiliki kemampuan untuk bisa membuat dan mengembangkan smart contracts, integrasi teknologi blockchain, pengembangan aset digital terdesentralisasi, keterampilan pemrograman, keamanan blockchain, kolaborasi tim pengembangan, pemahaman konsep ekonomi token, pembaruan protokol , serta keterampilan penyelesaian masalah. 
  6. Ahli Ekonomi Virtual
    Dalam Metaverse juga membutuhkan keterampilan untuk mengetahui dinamika ekonomi yang berkembang di dunia digital. Untuk itu, keterampilan yang harus dimiliki oleh ahli ekonomi virtual ialah analisis ekonomi virtual, pemodelan ekonomi token, studi kasus dan riset, manajemen ekonomi game, kolaborasi dengan pengembang, pemahaman blockchain dan smart contracts, keterampilan analisis data, rencana monetasi, edukasi pengguna, dan kolaborasi tim tentunya untuk mendukung satu sama lain. 
  7. Desainer Lingkungan Virtual
    Untuk penyajian lingkungan virtual, Metaverse membutuhkan desainer lingkungan virtual. Desainer lingkungan virtual bertugas untuk menciptakan dan merancang lingkungan digital yang imersif dan menarik dari segi visual. Meski terkesan tidak terlalu rumit dan lebih menonjolkan estetika, desainer lingkungan virtual memiliki tanggung jawab dalam membentuk rancangan lingkungan 3D, pencahayaan dan efek visual, tekstur serta material, optimasi kinerja, desain lanskap, pemilihan warna begitupun estetika, skala dan proporsi, desain interior serta eksterior, pemahaman psikologi pengguna, serta kolaborasi tim. 

Baca juga : Teknologi Convolutional Neural Networks (CNNs) untuk Computer Vision di Metaverse

Peluang Karir di Era Web 3.0

  1. Pengembang Aplikasi Terdesentralisasi (DApp)
    Terjadi pergeseran menuju ekosistem terdesentralisasi, maka diperlukan juga dalam era Web 3.0 karir sebagai pengembang aplikasi terdesentralisasi (DApp). Untuk itu terdapat tuntutan berupa tanggung jawab dan keterampilan yang harus dimiliki. Hal tersebut meliputi pemahaman blockchain, pengembang smart contracts, bahasa pemrograman terdesentralisasi, integrasi token dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), interaksi dengan wallet dan kunci pribadi, optimasi kinerja, keamanan smart contracts, interoperabilitas blockchain, pembaruan dan forking protokol, integrasi dengan orakel, pembaruan protokol, kolaborasi tim, pemahaman ekonomi token, dan komunikasi dengan komunitas.
  2. Ahli Keamanan Data Terdesentralisasi
    Keamanan data adalah suatu keharusan di era pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini termasuk di era Web 3.0 yang memberi beragam penawaran, tapi juga harus memastikan data bisa terdesentralisasi. Untuk itu, muncul peluang karir untuk menjadi ahli keamanan data terdesentralisasi. Melaluinya ada keterampilan yang cukup umum dimiliki ahli keamanan data terdesentralisasi, di antaranya pemahaman mandalam mengenai blockchain, audit keamanan smart contracts, enkripsi dan deskripsi data, manajemen kunci privat, penetration testing, keamanan jaringan dan infrastruktur, proteksi identitas terdesentralisasi, pengelolaan akses dan otorisasi, ketahanan terhadap serangan 51%,  Audit keamanan kontrak pintar tersentralisasi, analisis risiko keamanan, kolaborasi dengan tim keamanan dan pengembang, kepatuhan beserta regulasi, beserta keamanan Delegated Proof of Stake (DPoS).
  3. Pengembang Smart Contracts
    Banyak karir di era Web 3.0 memiliki peran kunci, salah satunya pengembang smart contracts ditandai dengan adopsi teknologi blockchain dan terdesentralisasi. Untuk itu membutuhkan keterampilan umum dalam mengamini proses pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Hal tersebut meliputi pemahaman mendalam mengenai blockchain, penguasaan bahasa pemrograman smart contracts, pengembangan dan implementasi smart contracts, keamanan smart contracts, optimasi kinerja smart contracts, pembaruan dan perbaikan smart contracts, integrasi dengan aplikasi terdesentralisasi (DApp), pemahaman konsep token dan ekonomi token, analisis data blockchain, kolaborasi tim, audit smart contracts, manajemen kunci pribadi, dan ketahanan terhadap serangan blockchain.
  4. Spesialis Identitas Terdesentralisasi (DID)
    Spesialis Identitas Terdesentralisasi (DID) sesuai dengan namanya memiliki tanggung jawab khusus di bidang manajemen identitas digital yang terdesentralisasi. Oleh karenanya membutuhkan tanggung jawab dan keterampilan untuk bisa beberapa hal penting. Seperti pemahaman mendalam terhadap identitas digital, pemahaman protokol identitas terdesentralisasi, implementasi protokol DID, keamanan identitas terdesentralisasi, manajemen kunci pribadi, pemahaman blockchain, integrasi dengan aplikasi terdesentralisasi, kolaborasi tim, pemahaman aspek hukum dan kepatuhan, audit identitas terdesentralisasi, edukasi pengguna, serta interoperabilitas identitas terdesentralisasi.
  5. Ahli Ekonomi Blockchain
    Ahli ekonomi blockchain berperan untuk merancang dan menganalisis model ekonomi terdesentralisasi, dan tentunya melibatkan teknologi blockchain. Untuk itu haru memenuhi tanggung jawab dan keterampilan, yakni pemahaman mendalam mengenai teknologi blockchain, desain model ekonomi token, analisis data blockchain, studi kasus dan riset, ketahanan terhadap fork dan perubahan protokol, kolaborasi dengan pengembang dan tim teknis, pemahaman mengenai tokenomics, analisis risiko ekonomi, pemahaman terhadap smart contracts, pemahaman peraturan dan kepatuhan, kolaborasi dengan komunitas, serta edukasi pengguna.
  6. Desainer Pengalaman Pengguna Terdesentralisasi
    Desainer pengalaman pengguna terdesentralisasi bekerja untuk menciptakan antarmuka yang intuitif dan memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik dalam konteks ekosistem terdesentralisasi. Maka tanggung jawab dan keterampilan yang dituntut meliputi pemahaman mendalam mengenai terdesentralisasi, ketahui penggunaan teknologi blockchain, desain antarmuka pengguna intuitif, pengembangan persona pengguna, integrasi identitas terdesentralisasi, desain responsif dan kinerja, pemahaman tokenomics, keterampilan prototyping dan wireframing, uji pengguna terdesentralisasi, ketahanan terhadap perubahan protokol, kolaborasi tim, pemahaman konsep privasi dan keamanan, serta edukasi pengguna.
  7. Manajer Komunitas Terdesentralisasi
    Untuk membangun, memelihara, dan memperluas komunitas yang terlibat dalam proyek atau platform blockchain terdesentralisasi, maka membutuhkan seseorang yang berkarir sebagai manajer komunitas terdesentralisasi. Maka tanggung jawab dan keterampilan yang umum untuk dimiliki ialah pemahaman mendalam tentang ekosistem terdesentralisasi, pengembangan strategi komunitas, komunikasi efektif, pembangunan dan pemeliharaan relasi, edukasi komunitas, pemoderasian forum dan grup, menanggapi umpan balik, organisasi acara serta kompetisi, manajemen krisis, menganalisis data serta sentimen komunitas, penggunaan token ics untuk meningkatkan keterampilan, serta evaluasi dan peningkatan terus menerus.

Baca juga : Menggali Potensi Metaverse dalam Industri Pariwisata

Tantangan dan Pelatihan yang Dibutuhkan

Tantangan dalam Mengikuti Perkembangan Metaverse dan Web 3.0 

  1. Perubahan Teknologi yang Pesat
    Perubahan teknologi yang pesat berlaku juga dalam perkembangan Metaverse dan Web 3.0. Untuk itu pengguna harus segera menyusul pengetahuan akan perkembangan Metaverse dan Web 3.0, karena perkembangan akan terus berlanjut.
  2. Keamanan di Ruang Digital
    Adanya risiko di ruang digital memang menjadi hal yang lumrah, begitupun pada pengguna Metaverse dan Web 3.0. Berbagai hal bisa menjadi risiko mulai dengan pencurian identitas virtual, serangan siber dan ancaman lainnya. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam melindungi keamanan data dan identitas di ruang digital.
  3. Regulasi dan Kepatuhan
    Sebab keunikan yang dimiliki oleh Metaverse dan Web 3.0 muncul tantangan regulasi dan kepatuhan di dalamnya. Peraturan yang sepenuhnya belum jelas akan menciptakan beberapa hal yang mengkhawatirkan, seperti ketidakpastian dan menghambat pertumbuhan.
  4. Ketergantungan
    Teknologi berkat kecanggihan dan hal-hal menarik yang ditawarkan menciptakan ketergantungan, sehingga bisa menciptakan risiko ketergantungan tinggi. Untuk itu perlu dilakukan mencari cara untuk memitigasi risiko tersebut.

Pelatihan dan Keterampilan yang Diperlukan untuk Meraih Peluang Karir

  1. Blockchain
    Blockchain dalam pemahamannya memang menjadi suatu keharus dalam meraih peluang karir baik di Metaverse atau era Web 3.0. Untuk itu kamu harus mempelajari konsep dasar blockchain, consensus, dan cara kerja protokol blockchain. Selain itu kamu bisa mengenal berbagai jenis-jenis blockchain yang ada.
  2. Keterampilan Pengembangan Smart Contracts
    Kamu harus menguasai bahasa pemrograman baik itu seperti solidity untuk ethereum atau rust untuk Polkadot. Selain itu, kamu juga dituntut untuk mempelajari cara menulis, menguji, dan menerapkan smart contracts diberbagai platform blockchain.
  3. Keterampilan Desain Pengalaman Pengguna (UX)
    Maka keterampilan yang harus dikuasai dalam UX adalah antarmuka pengguna yang intuitif, responsive, dan sesuai dengan prinsip-prinsip UX. Tidak hanya itu, kamu juga harus menerapkan pemahaman tentang penggunaan token dan ekonomi token dalam desain pengalaman pengguna.

Studi Kasus Sukses 

  • Profil Individu atau Perusahaan yang Sukses di Industri Metaverse : Meta Platform yang sebelumnya biasa kamu kenal dengan sebagai Facebook, inc merupakan perusahaan teknologi raksasa. Hal tersebut dikenali karena menyediakan berbagai platform jejaring sosial besar mulai dari Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Oculus VR. Namun di tahun 2021, Mark Zuckerberg sebagai CEO Meta Platform mengumumkan hal baru dengan terjun mengubah perusahaan menjadi perusahaan Metaverse First. Kemudian hal tersebut berlanjut dengan beragam investasi dalam VR, AR dan eksplorasi konsep Horizzon Workrooms.
  • Pengalaman dan Kiat Sukses dari Mereka : Komitmen yang jelas dan terstruktur di bidang Metaverse dengan mengubahnya cara kerja dan fokus perusahaan. 

Baca juga : Web 3.0 dan Internet of Things : Keterkaitan yang Mengubah Semua

Dari dari penjelasan diatas, peluang karir di Metaverse dan Web 3.0 cukup menjanjikan mengingat perkembangan teknologi dan tuntutan keinginan pengguna. Oleh karenanya, banyak hal baru yang bisa dipelajari dan dikembangkan dalam bisa menjangkau keberhasilan seseorang untuk bisa berkarir di Metaverse dan era Web 3.0. 

Industri juga membutuhkan keterampilan tersebut. Tidak hanya sekedar membutuhkan, industri yang komitmen dan mementingkan kesuksesan perusahaan akan berusa mencari sumber daya manusia yang paham akan perkembangan teknologi. Jadi tidak ada salahnya untuk kamu bisa menjadi salah satu bagian dalam meniti karir di dunia Metaverse dan Web 3.0.  

Jelajahi peluang karir masa depan dengan mengikuti Pelatihan Metaverse kami – temukan potensi tak terbatas Anda dalam dunia digital yang terus berkembang!

 

 

Referensi :

 

5/5 - (1 vote)
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.