BLOG

Cara Kerja Blockchain: Dasar, Transparansi, dan Keamanan

Cara Kerja Blockchain: Dasar, Transparansi, dan Keamanan

Perkembangan pesat aset digital semakin meluas seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satunya dengan dukungan dari teknologi blockchain sebagai dasar dari pengembangan berbagai aset digital hari ini, seperti bitcoin, Ethereum, dan NFT (Non Fungible Token).

Blockchain juga terus mengalami perkembangan dengan berbagai fitur dan teknologi terbaru, sehingga bisa diimplementasikan semakin luas. Dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam Blockchain, mulai dari dasar, cara kerja hingga penerapannya di berbagai sektor.

Pengertian Blockchain

Blockchain merupakan suatu sistem penyimpanan transaksi digital yang bersifat terdesentralisasi dan terstruktur dengan menciptakan rantai blok (blockchain) yang berisi kumpulan transaksi yang terus bertambah, di mana setiap blok dihubungkan dengan blok sebelumnya melalui sebuah hash. Teknologi ini memiliki karakteristik yang unik, termasuk transparansi, keamanan, dan desentralisasi yang tinggi.

Blockchain menyediakan sistem penyimpanan transaksi digital yang mencatat setiap transaksi secara permanen. Informasi ini disimpan dalam sebuah database publik yang disebut sebagai ledger atau buku besar.

Keunikan Blockchain terletak pada sifatnya yang terdesentralisasi, dimana transaksi disimpan dalam blok dan tersebar di jaringan peer-to-peer, dengan setiap node menyimpan salinan buku besar.

Baca juga : Blockchain dan Bitcoin: Perbedaan dan Hubungannya

Komponen Blockchain

Blockchain memiliki beberapa komponen utama yang digunakan untuk menciptakan sistem yang aman, transparan, dan terdesentralisasi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

  • Rantai Blok (Blockchain)

Blockchain merupakan rangkaian blok data yang terkoneksi satu sama lain. Setiap blok menyimpan sejumlah transaksi atau informasi terkait lainnya.

Blok-blok ini dihubungkan menggunakan hash, yaitu kode unik yang dihasilkan dari data dalam blok sebelumnya. Dengan cara ini, setiap blok terkait dengan blok sebelumnya, membentuk rantai blok yang tidak dapat diubah.

  • Terdesentralisasi

Informasi dalam blockchain disimpan di seluruh jaringan node (komputer) yang terhubung. Tidak ada otoritas tunggal yang mengendalikan atau memiliki kepemilikan penuh atas data.

Keberadaan banyak node ini memberikan tingkat keamanan yang tinggi, karena untuk memanipulasi data, seseorang harus mengendalikan mayoritas node dalam jaringan.

  • Keamanan

Blockchain menggunakan konsep kriptografi untuk melindungi integritas dan keamanan data. Setiap blok memiliki hash yang dihasilkan dari data di dalamnya. Jika seseorang mencoba merusak satu blok, hash-nya akan berubah, dan karena hash blok sebelumnya juga terkandung di dalam blok yang dirusak, hal ini akan membuat seluruh rantai blok menjadi tidak valid.

  • Transparan

Semua transaksi yang dicatat dalam blockchain bersifat transparan dan dapat diakses oleh setiap node dalam jaringan. Namun, identitas pemilik transaksi sering kali dilindungi oleh kriptografi, menjaga privasi pengguna.

  • Pencatatan Permanen

Setelah data dimasukkan ke dalam blok dan ditambahkan ke blockchain, data tersebut sulit untuk diubah atau dihapus. Setiap perubahan yang diusulkan akan membutuhkan persetujuan mayoritas node dalam jaringan.

  • Proof of Work (POW) atau Proof of Stake (POS)

Beberapa blockchain menggunakan mekanisme konsensus seperti proof of work atau proof of stake untuk menentukan bagaimana blok baru ditambahkan ke rantai.

Proof of work melibatkan tugas komputasi yang sulit dan mahal secara sumber daya untuk memverifikasi transaksi, sedangkan proof of stake melibatkan pemilik koin untuk memvalidasi transaksi.

  • Smart Contracts (Kontrak Pintar)

Beberapa blockchain mendukung kontrak pintar, yaitu kode komputer yang dieksekusi secara otomatis ketika kondisi yang ditetapkan dalam kontrak terpenuhi. Ethereum adalah salah satu contoh blockchain yang mendukung smart contracts.

Baca juga : Dampak Blockchain Terhadap Transformasi Internet: Keamanan dan Keandalan Baru

Cara Kerja Blockchain

Blockchain melibatkan serangkaian proses dalam cara kerjanya dalam mengelola aset-aset digital, diantaranya:

  1. Transaksi: Proses dimulai ketika seorang pengguna memulai transaksi, mulai dari transfer mata uang kripto, pembuatan kontrak pintar (smart contract), atau jenis transaksi digital lainnya.
  2. Pembentukan Blok: Transaksi-transaksi yang diajukan oleh pengguna dikumpulkan bersama-sama untuk membentuk satu blok.
  3. Penciptaan Hash: Sebuah hash (kode unik) dihasilkan dari data dalam blok tersebut, termasuk hash dari blok sebelumnya. Hal ini menciptakan keterkaitan antar blok dalam rantai.
  4. Proof of Work (Bukti Kerja): Beberapa blockchain menggunakan mekanisme Proof of Work (POW), yang melibatkan proses pemecahan masalah matematis yang membutuhkan daya komputasi dan waktu. Proses ini disebut “mining” dan berfungsi untuk mengamankan jaringan.
  5. Konsensus: Sebelum blok ditambahkan ke rantai, jaringan blockchain perlu mencapai konsensus untuk memverifikasi bahwa blok tersebut valid. Konsensus ini dapat dicapai melalui berbagai mekanisme seperti Proof of Work, Proof of Stake, atau metode konsensus lainnya.
  6. Penambahan ke Rantai: Jika blok dinyatakan sah, maka blok tersebut ditambahkan ke rantai. Setiap node dalam jaringan, yang merupakan komputer yang terhubung ke blockchain, memperbarui salinannya dari buku besar.
  7. Keamanan dan Integritas: Data dalam blok dienkripsi untuk menjaga kerahasiaan informasi, karena salinan buku besar disimpan di setiap node, tidak ada satu entitas sentral yang dapat mengendalikan atau merusak seluruh sistem. Transaksi yang telah dimasukkan ke dalam blok juga menjadi sulit untuk diubah atau dihapus.
  8. Smart Contracts (Opsional): Blockchain seperti Ethereum memungkinkan penggunaan kontrak pintar, yang merupakan kode pemrograman yang dieksekusi secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi, sehingga menambahkan lapisan fungsionalitas ekstra pada blockchain.

Baca juga : Keamanan Data dan Vulnerability Assessment: Bagaimana Menghindari Pelanggaran Data dan Akses Tidak Sah

Manfaat Blockchain

Kehadiran Blockchain memberikan berbagai manfaat dalam pengelolaan dan pengembangan aset digital saat ini. Seperti transaksi yang lebih gampang serta jaminan keamanan yang tinggi.

  • Desentralisasi
    Menghilangkan kebutuhan akan otoritas pusat atau perantara dalam transaksi. Ini mengurangi risiko kegagalan pusat, manipulasi data, dan pemangkasan biaya transaksi.
  • Keamanan Tinggi
    Menggunakan enkripsi yang kuat dan algoritma keamanan, membuat data dalam blockchain sulit dimodifikasi atau diretas. Setiap blok dihubungkan dengan blok sebelumnya melalui hash, menjadikan proses perubahan data sangat sulit dan terdeteksi.
  • Transparansi dan Akuntabilitas
    Semua transaksi tercatat dalam buku besar terdistribusi yang dapat diakses oleh setiap node yang menciptakan tingkat transparansi tinggi dan akuntabilitas karena setiap perubahan dapat dilihat oleh seluruh jaringan.
  • Immutability (Tidak Dapat Diubah)
    Setelah data dimasukkan ke dalam blok, sulit untuk mengubahnya, sehingga  memberikan keamanan terhadap modifikasi atau penghapusan yang tidak sah, berguna terutama dalam keuangan dan kontrak.
  • Kecepatan Transaksi
    Beberapa blockchain, terutama yang tidak menggunakan proof-of-work, dapat memproses transaksi dengan cepat. Ini kontras dengan sistem tradisional yang mungkin melibatkan proses verifikasi yang lama.

Baca juga : Teknologi Blockchain: Mengubah Cara Bisnis dan Keuangan Beroperasi

Implementasi Blockchain

Selain menjadi dasar bagi aset kripto, teknologi blockchain juga telah diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa contohnya melibatkan sektor pemerintahan, kesehatan, dan keuangan.

  • Sektor Pemerintahan
    Blockchain telah menjadi terobosan dalam pengembangan layanan publik. Contohnya, penggunaan blockchain dalam berbagi data antar instansi pemerintahan memungkinkan penyimpanan data terjadi dalam jaringan pribadi, membangun kepercayaan dan kerahasiaan.
  • Sektor Kesehatan
    Dalam sektor kesehatan, blockchain digunakan dalam berbagai aspek seperti penelitian biomedis, asuransi kesehatan, dan catatan kesehatan elektronik. Hal ini membantu mengoptimalkan proses penyediaan obat dan memberikan pelayanan pasien yang lebih efisien.
  • Sektor Keuangan
    Sektor keuangan mendapat manfaat besar dari blockchain, menyederhanakan layanan perbankan dan kredit, mengurangi risiko, serta mempercepat proses transaksi akuntansi.

Kesimpulan

Blockchain membawa transformasi baru dalam dukungan teknologi hari ini yang telah memasuki berbagai sektor, termasuk keuangan, pemerintahan, kesehatan, dan banyak lagi. Keunggulan teknologi ini membawa harapan akan transformasi signifikan dalam cara kita melakukan transaksi, menyimpan data, dan mengelola kepercayaan secara digital. Di tengah perkembangan Blockchain saat ini akan sangat berpotensi untuk menjadi inovasi yang lebih canggih di masa depan.

Integrated Platform Services

Optimalkan bisnis Anda dengan pelatihan Integrated Platform Services kami! Temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda dan tingkatkan produktivitas hari ini

Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.