BLOG

7 Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Software Tester

7 Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Software Tester

Software tester memiliki peran penting dalam pengembangan perangkat lunak. Kenapa? karena software tester merupakan pekerjaan yang bertugas untuk menguji perangkat lunak. Menguji perihal apakah perangkat lunak bisa berfungsi dengan baik, memenuhi persyaratan dan tidak memiliki bug

Di dalam pekerjaanya, software tester memiliki peran penting untuk melakukan pengujian fungsional, non fungsional, manual, otomatis, dan integrasi. Selain menguji, software tester juga melaporkan hasil pengujian ke dalam laporan bug jika menemukan ketidaksesuaian. Tidak hanya itu, software tester juga dituntut itu memahami domain atau industri tepat perangkat lunak digunakan agar memastikan apakah pengujian mencakup aspek-aspek yang relevan. Hal tersebut tentu dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi berdasarkan kualitas umum perangkat lunak dan memberikan masukan guna perbaikan selanjutnya, saat menemukan sesuatu yang belum pas di dalam perangkat lunak. 

Maka melalui banyak tugas dan peran dari seorang software tester, tentu membutuhkan persiapan yang matang untuk bekerja pada bidang tersebut. Sebab menjadi seorang penguji, tentu harus menguasai juga apa yang diuji, sebab ketidakmengertian akan menghambat proses menguji. Maka ada hal-hal tertentu yang harus dipersiapkan seseorang yang ingin menjadi software tester dan hal tersebut akan dibahas di dalam artikel ini. 

Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Software Tester

1. Pahami Konsep Dasar Software Testing

Sebagai persiapan langkah awal untuk menjadi software tester tentu harus memahami terlebih dahulu konsep dari dasar pengujian perangkat lunak. Maka hal yang harus dipahami adalah tujuan dari pengujian, tipe pengujian, proses pengujian, pengujian manual dan otomatis, memahami cara mengidentifikasi bug dan menyusun laporannya, mengetahui bagaimana pengujian terintegrasi dalam siklus pengembangan perangkat lunak begitupun dengan tahapannya. 

Selanjutnya, mengenal alat pengujian, mengetahui lingkup dan konteks penggunaan perangkat lunak yang diuji, memahami pentingnya perencanaan dan pengelolaan waktu begitupun dengan sumber daya, dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik agar tidak canggung dalam berinteraksi dengan anggota tim pengembang, sehingga dapat jelas dilaporkan dalam temuan yang ada di perangkat lunak. 

Baca juga : Rahasia Gaji Software Developer : Mengungkap Potensi Penghasilan Anda

2. Kuasai Satu Atau Lebih Bahasa Pemrograman

Saat menguji perangkat lunak yang memiliki beragam bahasa pemrograman, membuat seorang software tester harus menguasai lebih dari satu atau lebih bahasa pemrograman. Sebab hal ini akan memberikan keuntungan bagi software tester seperti dapat memahami kode sumber, pengujian unit dan integrasi, pemahaman yang sama dengan tim pengembang, efektif mengembangkan skrip otomatis untuk mempercepat pengujian, dan dapat membantu analisis statis kode untuk menemukan potensi masalah keamanan atau kualitas kode. 

3. Pelajari Test Case Design Techniques

Test case design techniques yang dalam artiannya adalah teknik perancangan kasus pengujian menjadi salah satu keterampilan yang dipersiapkan untuk menjadi software tester. Adapun teknik yang dipakai di dalam test case design techniques ialah Boundary Value Analysis (BVA), Equivalence Partitioning, Decision Table Testing, State Transition Testing, Pairwise Testing, Random Testing, Use Case Testing, Error Guessing, dan Orthogonal Array Testing

Baca juga : 5 Framework Backend Paling Populer untuk Web Development

4. Miliki Keterampilan Debugging dan Troubleshooting

Untuk meningkatkan keterampilan Debugging dan Troubleshooting sebagai aspek kunci persiapan menjadi software tester ilah memiliki keterampilan berupa pemahaman kode sumber, log analysis, penggunaan debugger, reproduksi masalah, pemahaman arsitektur aplikasi, pengujian berulang, keterampilan komunikasi, pengujian eksploratif, pengujian integrasi, dan pemahaman kasus penggunaan. 

5. Ketahui Jenis-Jenis Software Testing

Jenis-jenis software testing yang bisa diketahui ialah pengujian fungsional, pengujian non-fungsional, pengujian regresi, pengujian penerimaan, pengujian pengguna akhir, pengujian aplikasi Web, pengujian mobile, dan pengujian penyelarasan. 

6. Gunakan Automation Testing Tools

Sebelum menggunakan Automation Testing Tools maka dianjurkan untuk menguasai alat-alat otomatis pengujian. Automation Testing Tools mencakup di antaranya seperti Selenium, Appium, JUnit, TestNG, Cypress, Jenkins, Postman, Robot Framework, SoapUI, dan JIRA

7. Ikuti Sertifikasi Bidang Software Testing

Langkah cerdas untuk menjadi software testing adalah dengan mengikuti sertifikasi. Langkah yang diambil tersebut bisa memperkuat kredensial dan pengetahuan sebelum terjun menjadi seorang software testing

Untuk sertifikasi sendiri juga terdiri dari berbagai macam yang diakui industri seperti International Software Testing Qualifications Board (ISTQB), ISTQB Agile Tester, Certified Software Tester (CSTE), Certified Software Quality Analyst (CSQA), Certified Tester Foundation Level (CTFL), Certified Agile Tester (CAT), Certified Manager of Software Testing (CMST), HP Certified, Certified Associate in Software Testing (CAST), dan Agile Testing Certification (ICAgile). 

Baca juga : Software Developer Roadmap: Langkah-langkah untuk Membangun Karir yang Kuat

Cara Pengembangan Diri Sebagai Software Tester

  • Enroll Kursus Online Tentang Software Testing : platform dan kursus yang bisa diikuti Udemy, Coursera, edX, Linkedin Learning, Pluralsight, dan Test Automation University. 
  • Ikuti Forum Atau Komunitas Software Tester : forum atau komunitas yang bisa diikuti berupa software testing stack exchange, ministry of testing, reddit-software testing, Linkedin Groups, Test Automation University Community, Stack Overflow, Software Testing Club, dan The Club of Software Testers. 
  • Lakukan Hands-on Testing pada Proyek Nyata : langkah-langkah yang bisa diambil berupa bergabung dengan proyek open source, proyek pribadi, Pengujian Penerimaan Pengguna (UAT), partisipasi dalam sprint pengembangan, bertanggung jawab atas fitur atau modul tertentu, uji regresi, pengujian performa, kolaborasi dengan tim pengembang, mentorship dari profesional senior, serta refleksi dan pembelajaran terus menerus. 
  • Fokus pada peningkatan Analytical Thinking : langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan pemikiran analitis berupa memahami kebutuhan dan spesifikasi, analisis kasus penggunaan (use cases), menggunakan teknik-teknik pengujian, menganalisis log dan pesan debug, identifikasi pola dan tren, pahami arsitektur aplikasi, tekanan pengujian pengembangan terintegrasi (Shift-Left), pengujian ulang, kemampuan berpikir kritis, mempelajari dan mengimplementasikan metodologi pengujian, dan belajar dari pengalaman dan pengujian eksploratif. 

Baca juga : 7 Peluang Karir di Industri Metaverse dan Web 3.0

Dari penjelasan diatas, Software tester dituntut untuk membutuhkan hardskill dan softskill. Dimana lebih menonjolkan kualitatif, terbiasa dengan aplikasi, memiliki komunikasi yang bagus termasuk kepada developer sebab bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkepentingan, baca kode, banyak belajar, memahami unit test, bisa menulis kode, dan bentuk keahlian hardskill dan softskill lainnya yang juga dituntut untuk paham pengembangan teknologi terbaru. 

Sehingga, jika kamu ingin terjun menjadi software tester maka diperlukan persiapan diri yang matang. Kenapa ? Sebab untuk menjadi software tester tidak sekedar mengetes saja, akan tetapi memahami beragam hal yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai software tester. Saingan menjadi software tester juga banyak, karena kebutuhan sebagai software tester tidak sebanyak software developer. Akan tetapi dibalik itu banyak hal positif yang bisa diambil, untuk menjadi software developer yang baik dan diinginkan banyak perusahaan dalam menilai kualitas.  

Jelajahi karier menarik sebagai Software Tester bersama Biztech Academy! Temukan lebih banyak informasi dan peluang belajar dengan menghubungi kami melalui WhatsApp. Segera raih kesempatan untuk menjadi ahli dalam menguji perangkat lunak dan tingkatkan keterampilan Anda!

5/5 - (1 vote)
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.