BLOG

Menuju Revolusi Industri 5.0

Baru saja kita mendengar konsep revolusi industri 4.0 dengan memanfaatkan data, teknologi blockchain, serta kecerdasan buatan, Jepang sudah hadir dengan konsep Society 5.0. Revolusi industri dengan konsep baru ini dinilai dapat menggantikan 4 versi sebelumnya yang hanya menitikberatkan pada produksi barang atau jasa.

Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai revolusi industri 5.0 ini, ada baiknya kita mengetahui apa dan bagaimana revolusi industri yang pernah terjadi di Dunia.

Pola Industri 1.0

Zaman ini terjadi pada masa purbakala dimana teknologi dan peradaban masih sangat minim. Oleh karenanya, hampir semua penduduk di zaman ini hidup dengan berburu dan memanfaatkan apa yang mereka temukan. Dalam bahasa sejarah, kita lebih mengenal peradaban ini dengan istilah food gathering.

Revolusi Industri 2.0

Seiring dengan meningkatnya keilmuan manusia, maka cara dalam mendapatkan makanan pun berubah, dari yang tadinya hanya mengumpulkan, kini beralih menjadi produksi makanan (pertanian). Inilah revolusi industri pertama yang terjadi khususnya pada sektor agraria.

Revolusi Industri 3.0

Sebenarnya, pada era inilah revolusi industri pertama kali dipopulerkan. Dimulai dari Inggris, perubahan pola kerja dari yang tadinya menggunakan tenaga manusia beralih dengan menggunakan mesin.

Revolusi Industri 4.0

Boleh dibilang, inilah era yang sedang kita masuki sekarang, dimana sendi kehidupan manusia didominasi oleh kemajuan teknologi informasi. Internet, data, dan artificial intelligence adalah sederet teknologi yang menopang revolusi ini.

Revolusi Peradaban 5.0

Jika perkembangan teknologi sudah sebegitu majunya, lalu apalagi yang harus diperbaharui? Mungkin itu yang ada di pikiran sebagian orang, tapi tidak dengan ide yang dirumuskan oleh pemerintahan Jepang.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, termasuk adanya peran-peran manusia yang tergantikan oleh kehadiran robot cerdas, dianggap dapat mendegradasi peran manusia. Hal ini yang melatar belakangi lahirnya Society 5.0 yang diperkenalkan di Kantor Perdana Menteri Jepang pada hari Senin, 21 Januari 2019.

Secara sederhana, Society 5.0 dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Konsep ini menyebabkan manusia tidak kehilangan perannya dalam era digital. Manusia sebagai masyarakat tetap hidup sebagai pusat peradaban.

Oleh karena itu, perlu adanya regulasi untuk melindungi pekerja dari ancaman kehilangan pekerjaan. Sebab, Revolusi Industri 4.0 adalah keniscayaan yang tidak bisa dihentikan. Tetapi pemerintah harus melakukan langkah-langkah untuk menghindari dampak terburuk bagi kaum buruh, apalagi ditengah bonus demografi yang dihadapi oleh indonesia di tahun 2035.

Untuk itulah society 5.0 adalah jawaban atas masalah yang timbul di era revolusi industri 4.0, dimana manusia sebagai pusat perdaban yg berbasis teknologi. Jangan sampai terbalik manusia menjadi korban teknologi yang tumbuh berkembang.

Jika di era Revolusi Industri 4.0, manusia masih dibutuhkan untuk memperbaiki perangkat (hardware) yang rusak, maka di Revolusi Industri 5.0 perangkat sudah otomatis mampu memperbaiki dirinya sendiri.

Di era Revolusi Industri 5.0, manusia akan terbiasa membuat kreasi lewat printer tiga dimensi. Dan tidak hanya benda sehari-hari, namun juga makanan. Manusia juga akan membuat robot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dengan tujuan membantu manusia.

Baca Juga: Potensi Bisnis AI Dalam Menyongsong Era Industri 5.0

Fokus yang menjadi dari dalam Society 5.0 menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi masyarakatnya. Bagi Indonesia tidak masalah langsung berpijak pada dua kaki, Revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Justru kedua momentum ini harus digabungkan menjadi blue print nasional.

Kira-kira apa saja ya, yang harus dipersiapkan dalam revolusi 5.0? Yuk tinggalkan komentar di bawah ini.

Sumber :medium.co

Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.