BLOG

Menguasai Windows Server: Dari Instalasi hingga Konfigurasi Lanjutan

Menguasai Windows Server Dari Instalasi hingga Konfigurasi Lanjutan

Perusahaan dan organisasi memanfaatkan windows server dalam infrastruktur IT.  Hal ini sebagai bentuk pemanfaatan teknologi digital dengan memberikan berbagai layanan yang berguna untuk memperlancar keefektifan kinerja di tempat kerja terutamanya. 

Contoh nyata peran penting windows server adalah dengan adanya disediakan platform dalam mengelola jaringan komputer. Seperti Active Directory, DNS, DHCP, dan Group Policy, administrator jaringan dapat mengatur, mengelola, dan memantau perangkat dan pengguna dalam jaringan dengan efisien.

Tidak hanya sebatas memberikan kemudahan untuk organisasi atau perusahaan, windows server jika dipelajari secara mendalam akan memberikan manfaat yang lebih dan memberi keuntungan kepada penggunanya. 

Hal tersebut bisa dilihat dari adanya penguasaan infrastruktur, kemampuan administrasi yang lebih baik, peningkatan keamanan, optimasi kinerja, peningkatan ketersediaan dan kontinuitas bisnis, peningkatan nilai profesional, serta penghematan biaya. Maka gambaran manfaat yang diberikan dari mempelajari windows server dengan mendalam memberikan dua keuntungan, yakni investasi dan kemahiran pribadi dari penggunanya. 

Mengingat dua keuntungan yang didapatkan dari mempelajari windows server, maka artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenainya. Bentuk panduan berupa instalasi hingga konfigurasi lanjutan. 

Persiapan Instalasi Windows Server

  • Persyaratan Perangkat Keras dan Software
    Persyaratan perangkat keras dan software cukup bervariasi. Hal itu bisa digambarkan berdasarkan versi dan juga edisi dari windows server yang bisa kamu pilih. Namun ada beberapa persyaratan umum untuk menginstal windows server. Seperti prosesor minimum 1,4 GHz 64-bit processor,  minimum 512 MB RAM, minimum 32GB ruang kosong pada disk, serta perangkat grafis dengan dukungan DirectX 9 atau lebih baru dengan driver WDDM 1.0.Lalu, terdapat juga persyaratan software, berupa poin-poin penting yang menjadi pilihanmu. Mulai media instalasi, kunci produk, software virtualisasi nama termasuk opsional, driver perangkat keras, serta peralatan jaringan juga opsional. Akan tetapi perlu dipahami sebelum memulai instalasi, pastikan untuk memeriksa persyaratan sistem yang diperlukan untuk versi dan edisi windows server yang kamu pilih.
  • Memilih Edisi Windows Server yang Tepat
    Memilih edisi windows server yang tepat menjadi kewajiban kamu jika ingin sesuai dengan kebutuhan, terutama dengan organisasi atau perusahaan tempat kamu bekerja. Maka kamu bisa memikirkan beberapa faktor sebagai bahan pertimbangan saat memilih edisi windows server, mulai dari kebutuhan fitur, lisensi, biaya, skala, kapasitas, lingkungan virtualisasi, kebutuhan kebijakan lisensi, kebutuhan aplikasi dan layanan, serta rencana pertumbuhan masa depan.
  • Menyiapkan Media Instalasi
    Menyiapkan media instalasi windows server adalah langkah penting yang harus kamu lakukan sebelum memulai proses instalasi. Kamu bisa memulainya dengan unduh file ISO, verifikasi kebenaran file ISO, buat media instalasi. Kemudian, konfigurasi BIOS/UEFI, dan uji media instalasi.
  • Memahami Opsi Konfigurasi Selama Instalasi
    Terdapat opsi konfigurasi yang umumnya tersedia selama proses instalasi. Seperti bahasa, waktu, mata uang, pemilihan edisi, persetujuan lisensi, tipe instalasi, pemilihan disk dan partisi, opsi instalasi lanjutan, pengaturan server roles dan fitur, aktivasi, serta penyiapan password administrator.

Baca juga : Panduan Lengkap Windows Server dan SQL Server untuk Profesional IT

Cara Instalasi Windows Server

  • Instalasi GUI dan CLI
    Cara instalasi Instalasi Windows Server dapat dilakukan melalui antarmuka grafis pengguna (GUI). Seperti boot dari media instalasi, pilih bahasa, waktu, dan mata uang. Kemudian, klik “Instal Now”, persetujuan lisensi, pilih jenis instalasi, pilih partisi untuk instalasi, tunggu proses instalasi, konfigurasi setelah instalasi.Selanjutnya, instalasi melalui Antarmuka Baris Perintah (CLI). Yakni dengan persiapkan file unattend, boot dari media instalasi, tentukan opsi unattend sampai tunggu instalasi selesai.  Untuk diketahui Instalasi melalui antarmuka baris perintah biasanya digunakan untuk instalasi otomatis atau untuk melakukan instalasi massal di lingkungan bisnis.
  • Memilih Opsi Konfigurasi Selama Instalasi
    Ketika menginstal  windows server, kamu akan diberikan berbagai opsi konfigurasi yang memengaruhi bagaimana sistem kamu akan diatur dan beroperasi. Untuk itu, terdapat beberapa opsi konfigurasi yang umumnya tersedia selama proses instalasi, yakni bahasa, waktu, mata uang, pemilihan edisi, persetujuan lisensi, tipe instalasi, pemilihan disk dan partisi, opsi instalasi lanjutan, pengaturan server roles dan fitur, aktivasi, serta penyiapan password administrator.
  • Menggabungkan Server ke Domain (opsional)
    Lakukan persiapan, buka pengaturan sistem, bergabung ke domain, masukkan kredensial administrator domain, reboot server, verifikasi koneksi domain, dan tes akses domain
  • Melakukan Konfigurasi Awal Setelah Instalasi
    Caranya dengan aktivasi windows server, pengaturan jaringan, atur nama komputer untuk server, pengaturan zona waktu, konfigurasi layanan jaringan, pembaruan sistem, pengaturan keamanan, konfigurasi backup dan pemulihan, pengaturan administrator, serta tes fungsionalitas.

Baca juga : Mengenal Office 365: Kolaborasi Tanpa Batas untuk Produktivitas Tim yang Maksimal

Konfigurasi Jaringan dan Layanan Dasar

  • Mengatur IP Address, Subnet Mask, dan Gateway : Buka pengaturan jaringan, pilih jenis koneksi, buka properti koneksi, pilih protokol internet version 4 (TCP/IPv4), konfigurasi alamat IP, subnet mask, dan gateway. Lalu konfirmasi dan simpan pengaturan, serta uji koneksi.
  • Mengkonfigurasi Firewall dan Akses Remote : Dilakukan dengan buka windows defender firewall, konfigurasi pengaturan firewall, tambahkan pengecualian, aktifkan atau nonaktifkan firewall. Sedangkan untuk akses remote adalah dengan buka pengaturan sistem, aktifkan akses remote, pilih pengguna yang diizinkan, konfirmasi dan simpan pengaturan, uji akses remote.
  • Menginstal dan Mengkonfigurasi Layanan Dasar (DHCP, DNS, IIS): Langkah untuk menginstal Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah dengan klik Iko “server manager”,  klik “Add roles and features”, pilih “Role-based or feature-based installation” dan pilih server yang ingin kamu instal layanan DHCP, pilih “DHCP Server” dari daftar peran yang tersedia dan klik “Next” untuk melanjutkan, lanjutkan melalui wizard, pilih fitur tambahan jika ada, dan klik “Install” untuk memulai proses instalasi, lalu klik “Complete DHCP configuration” dan ikuti wizard untuk mengkonfigurasi DHCP sesuai kebutuhan kamu.Sementara mengkonfigurasi layanan DHCP adalah dengan membuka DHCP Manager dari “Tools“, dilanjutkan konfigurasi rentang alamat IP, penyewaan, dan pengaturan lainnya sesuai dengan kebutuhan jaringan kamu. Serta pastikan untuk mengaktifkan layanan DHCP dan mengkonfigurasi relay agent jika diperlukan untuk jaringan yang lebih kompleks.

    Adapun Domain Name System (DNS) berupa  klik “Add roles and features”, klik “Role-based or feature-based installation” dan pilih server yang ingin kamu instal layanan DNS, pilih “DNS Server” dari daftar peran yang tersedia dan ikuti wizard untuk menyelesaikan instalasi, lalu buka “DNS Manager” dari “Tools” di Server manager untuk mengkonfigurasi zona, rekaman, dan pengaturan DNS lainnya.

    Lalu mengkonfigurasi layanan pertama buka DNS manager dari “Tools” di server manager, konfigurasi zona DNS, serta tambahkan rekaman DNS seperti rekaman A, rekaman CNAME, dan lainnya untuk melayani resolusi nama yang diperlukan di jaringan kamu.

    Sementara itu, Internet Information Services (ISS) berupa klik “Add roles and features“, klik “Role-based or feature-based installation” dan pilih server yang ingin kamu instal layanan IIS, pilih “Web Server (IIS)” dari daftar peran yang tersedia dan ikuti wizard untuk menyelesaikan instalasi. Kemudian pasca instalasi selesai, kamu dapat mengakses IIS manager dari “Tools” di server manager untuk mengkonfigurasi situs web, aplikasi, dan pengaturan lainnya.

    Adapun mengkonfigurasi layanan IIS berupa  buka IIS Manager dari “Tools” di server manager, tambahkan aplikasi web yang kamu butuhkan. Dilanjutkan pada konfigurasi pengaturan situs web seperti direktori default, izin akses, dan pengaturan kinerja. Serta aktifkan layanan IIS dan pastikan situs web berfungsi dengan baik.

  • Mengatur Akses dan Izin untuk Layanan: Pada DHCP berupa pengaturan rentang alamat IP, izin akses ke layanan DHCP, pengaturan penyewaan. Sementara DNS menerapkan langkah pengaturan zona, izin akses ke rekaman DNS. Adapun ISS berupa pengaturan izin situs Web, autentikasi dan otorisasi, pengaturan SSL/TLS, logging dan pemantauan.

Manajemen Pengguna dan Grup

  • Membuat dan Mengelola Akun Pengguna dan Grup
    Membuat akun pengguna bisa dengan membuka  “Server Manager” dan pilih “Tools” > “Computer Management“. Lalu, di i jendela “Computer Management“, perluas “Local Users and Groups“, lalu klik “Users“, klik kanan di area kosong dan pilih “New User“. Kamu selanjutnya bisa mengisi  informasi pengguna baru, dan klik “Create” atau “OK” untuk membuat akun pengguna baru.Sementara untuk mengelola akun pengguna, kamu harus membuka  “Properties” dari akun pengguna yang bersangkutan. Properties sendiri kamu bisa  mengonfigurasi informasi pengguna, dan pada penggunanya kamu harus memastikan dalam bentuk memperhatikan kebijakan keamanan dan praktik terbaik saat mengelola akun pengguna.

    Berbeda dengan membuat grup. Langkah pertama ada pada  “Computer Management“, yang perluas “Local Users and Groups“, lalu klik “Groups“. Selanjutnya klik kanan di area kosong dan pilih “New Group” dan informasi seputar grup baru, klik “Create” atau “OK” untuk membuat grup baru.

    Lalu cara mengelola grup adalah dengan membuka “Properties” dari grup yang bersangkutan. Dalam properties kamu bisa menambahkan atau menghapus anggota grup, dan bentuk fasilitas lainnya. Tapi ingat kamu harus memperhatikan hak akses dan izin grup sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan keamanan.

  • Menetapkan Hak Akses dan Izin :
    Langkah-langkah umum untuk menetapkan hak akses dan izin ke file dan folder adalah temukan file atau folder yang ingin ditetapkan hak aksesnya setelah membuka windows explorer. Dilanjutkan klik kanan pada file, pilih “Properties”, dan buka tab “Security”. Klik “Edit” untuk mengubah pengaturan izin. Lalu di i jendela “Permissions”, pilih pengguna atau grup yang ingin kamu tetapkan hak aksesnya, dan pilih jenis izin yang ingin kamu berikan, klik “Apply” untuk menerapkan perubahan, lalu “OK” untuk menutup jendela izin.
  • Mengatur Kebijakan Password dan Keamanan:
    Buka Group Policy Management Console (GPMC), buat atau edit kebijakan group policy, mengatur kebijakan password, mengatur kebijakan penguncian akun, mengatur kebijakan keamanan jaringan, mengaktifkan audit logon dan audit object access, dan terapkan kebijakan group policy.
  • Mengelola Profil Pengguna dan Roaming Profile :
    Mengelola profil pengguna lokal bisa dilakukan dengan beberapa langkah berbentuk poin. Yakni, buka control panel, pilih system dan security, pilih sistem yang ada di security, pilih advanced system settings, pilih settings di bawah user profiles, pilih profil pengguna, lakukan tindakan yang diperlukan. Lalu langkah untuk mengaktifkan roaming profile adalah membuka Group Policy Management Console (GPMC), buat atau kamu juga bisa mengedit kebijakan group, konfigurasi kebijakan roaming profile, aktifkan kebijakan roaming profile, terapkan kebijakan.
  • Konfigurasi Keamanan dan Perizinan:
    Mengatur kebijakan keamanan dan audit, membuka Group Policy Management Console (GPMC), buat atau edit kebijakan group policy, mengatur kebijakan keamanan, mengatur kebijakan audit terapkan kebijakan group policy, serta pemantauan dan evaluasi.
  • Mengkonfigurasi Firewall dan Akses Jaringan
    Konfigurasi aturan firewall adalah di jendela windows defender firewall klik “Advanced settings“, di jendela “Windows Defender Firewall with Advanced Security” pilih “Inbound Rules” untuk mengatur aturan yang mengatur lalu lintas masuk ke server, dan “Outbound Rules” untuk mengatur lalu lintas keluar dari server. Lalu, klik kanan di area kosong di panel sebelah kanan dan pilih “New Rule” untuk membuat aturan baru. Ikuti wizard untuk menentukan jenis aturan yang ingin kamu buat, dan sesuaikan konfigurasi aturan sesuai dengan kebutuhan keamanan dan kebijakan jaringan kamu inginkan.Sedangkan untuk mengkonfigurasi akses jaringan semisalnya melalui  Group Policy. Caranya, buka Group Policy Management Console (GPMC) dan buat atau edit kebijakan Group Policy yang sesuai. Selanjutnya, pada editor kebijakan, kamu dapat menetapkan kebijakan keamanan jaringan seperti “Allow inbound remote administration exception” atau “Allow ICMP exceptions” yang mengatur aturan khusus untuk akses jaringan. Terpenting pastikan untuk menerapkan kebijakan Group Policy pada domain atau unit organisasi yang relevan.
  • Mengatur Enkripsi Data dan BitLocker
    Terdapat langkah-langkah umum yang bisa digunakan untuk enkripsi data dan BitLocker. Diantaranya meliputi mengaktifkan fitur tur BitLocker, mengatur enkripsi disk, mengelola kunci enkripsi, mengonfigurasi kebijakan enkripsi, serta memantau dan mempelajari penggunaan BitLocker.
  • Memantau dan Mengelola Event Log
    Memantau dan mengelola event Log dilakukan dengan cara membuka windows event viewer, memantau log kejadian, menerapkan tindakan korektif, mengelola ukuran dan retensi log, menggunakan Log Aggregator dan SIEM, serta melakukan audit dan pemeliharaan rutin.

Baca juga : Apa Perbedaan Mendasar Big Data, Data Science dan Artificial Intelligence (AI)?

Penyimpanan dan Backup Data

  • Mengelola Partisi Disk dan Volume :
    Membuka disk management, membuat partisi baru, mengubah ukuran partisi, menghapus partisi, mengelola volume, dan perhatikan kondisi seluruh disk. 
  • Mengkonfigurasi RAID untuk Redundansi Data :
    Pilih jenis RAID yang sesuai, pastikan ketersediaan perangkat keras yang dibutuhkan, buka disk management, inisialisasi dan konfigurasi disk untuk RAID, perhatikan catatan penting, lakukan pemantauan dan pemeliharaan. 
  • Menjalankan Backup dan Restore Data :
    Menjalankan Backup Data dengan buka “Windows Server Backup” dari “Server Manager” atau melalui “Start” > “Windows Administrative Tools“,  pilih opsi “Backup Once” atau “Backup Schedule” tergantung pada kebutuhan kamu. Ikuti wizard untuk memilih opsi backup yang diinginkan, termasuk sumber data, tujuan backup, dan jadwal backup. Kemudian, tentukan jenis backup yang akan dijalankan, dan konfirmasikan pengaturan untuk memulai proses backup. 

    Sedangkan Menjalankan restore data meliputi menggunakan Windows Server Backup, pilih opsi “Recovery” di jendela “Windows Server Backup“, pilih jenis restore yang ingin kamu lakukan. Ikuti wizard untuk memilih sumber restore, tujuan restore, dan konfirmasikan pengaturan restore, dan mulai proses restore dan tunggu hingga selesai.

  • Mengatur Replikasi Data untuk Disaster Recovery :
    Identifikasi kebutuhan replikasi, pilih metode replikasi yang sesuai, pilih tujuan replikasi, gunakan fitur bawaan windows server atau solusi pihak ketiga, konfigurasi dan kelola replikasi, uji dan lakukan pemeliharaan.

Baca juga  : Peluang Karir Data Scientist di Era Transformasi Digital 2024

Optimalisasi Performa dan Troubleshooting

  • Memantau Kinerja Server dan Resource Utilization :
    Gunakan windows performance monitor, gunakan task manager, gunakan alat pihak ketiga, konfigurasi Log dan Event monitoring, set alarm thresholds, lakukan pemantauan  berkala, lakukan analisis sekaligus tindakan. 
  • Mengidentifikasi dan Menyelesaikan Masalah Umum :
    Saat peforma melambat kamu bisa melakukan identifikasi dengan
    menggunakan Task Manager atau Performance Monitor untuk memantau penggunaan CPU, memori, disk, dan jaringan. Identifikasi apakah ada proses atau layanan yang menggunakan sumber daya secara berlebihan. Lalu, lakukan penyelesaian dengan menghentikan atau atur ulang proses yang menggunakan sumber daya berlebihan. Tinjau konfigurasi aplikasi dan sistem untuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Periksa apakah ada masalah perangkat keras yang mungkin memengaruhi performa.
  • Mengoptimalkan Pengaturan Server untuk Performa Terbaik : Pada hardware kamu bisa memilih yang tepat dan lakukan pemeriksaan kondisi hardware. Sementara untuk sistem operasi, kerjakan pembaruan sistem dan optimalkan konfigurasi. Lalu pada kinerja, kamu harus meningkatkan memori dan pengoptimalan disk. Kemudian, untuk layanan dan aplikasi, optimalkan dan tinjau konfirmasi aplikasi. Selanjutnya, optimalkan dan gunakan jaringan yang tepat, perhatikan keamanan dan lakukan monitoring serta pemeliharaan.
  • Menginstal dan Mengkonfigurasi Tools Monitoring :  Pilih alat pemantauan yang sesuai, persiapkan lingkungan, instalasi alat pemantauan, konfigurasi pemantauan, konfigurasi notifikasi, uji dan pemantauan, pelajari serta tindakkan.

Baca juga : Bagaimana Data Science Dapat Membantu Mendorong Industri 4.0 di Indonesia?

Konfigurasi Lanjutan untuk Layanan Jaringan

  • Konfigurasi IIS untuk Web Hosting dan Aplikasi Web :
    Terdapat langkah berupa instalasi dan aktivasi IIS, konfigurasi situs web, pengaturan aplikasi web, konfigurasi keamanan, pemantauan dan pengelolaan, log serta pemecahan masalah, serta pemeliharaan rutin. 
  • Menambahkan dan Mengelola Peran dan Fitur IIS :
    Bisa menggunakan server dengan buka server manager, tambahkan peran atau fitur, pilih tipe instalasi, pilih server, pilih peran atau fitur, dan konfirmasi instalasi. 
  • Mengkonfigurasi DHCP untuk Alokasi IP Address Otomatis :
    Langkah-langkahnya dengan melakukan instalasi peran DHCP server, konfigurasi DHCP server, konfigurasi relay agent apabila diperlukan, lakukan pengujian. 
  • Mengkonfigurasi DNS untuk Resolusi Nama Domain :
    Instalasi peran DNS server, lakukan konfigurasi DNS server, dan laksanakan pengujian. 

Kesimpulan

Dengan mempelajari dan menguasai Windows Server secara mendalam, administrator server dapat mengelola infrastruktur IT dengan lebih efektif dan aman. Artikel ini memberikan panduan lengkap untuk membantu administrator server dalam mengelola Windows Server, dari instalasi hingga konfigurasi lanjutan.Dimana artikel diharapkan sedikit banyaknya bisa menambah wawasan pembaca. Akan tetapi praktik tetaplah menjadi metode terbaik dalam mempelajarinya. 

Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.