BLOG

Kisah Seorang Techgirl yang Transisi dari Karier Non-Tech Menjadi Software Developer

Hemera menemukan tulisan inspiratif dari blog annisa purbandari yang berkisah perjalanan dia transisi karier dari orang  yang tidak menegerti coding atau programing sama sekali menjadi seorang software developer.  Yuk simak kisah menarik dari Annisa Purbandari yang kami kutip dari blog nya..

Transisi Karir Non Tech Menjadi Software Developer

Hampir setahun belakangan ini aku mendalami coding dan on progress menjadi seorang software developer (Yeah!).

Dalam 5 tahun terakhir terlibat dalam dunia startup, teknologi dan perkembangan software memang telah mendorong aku untuk belajar dan mendalami pembuatan software itu sendiri. Aku sendiri tidak kuliah IT (justru sangat bertolak belakang hwahaa…) meski ketika jaman sekolah sering mengikuti lomba STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).

Berikut sekedar cerita pengalaman aku bagaimana belajar coding dari 0 yang tidak mengertiapa-apa sama sekali hingga akhirnya mencari text editor yang sesuai, adaptasi menggunakan terminal, memahami cara kerja database hingga push – pull melalui Github.

Apakah harus jago matematika,memiliki IQ tinggi atau super pinter untuk bisa belajar coding ?

Siapa aja bisa belajar coding dengan syarat 1000% niat dan pantang menyerah. Intinya coding terbuka untuk siapa saja, dengan berbagai latar belakang tanpa mengenal usia. Aku juga baru belajar coding late 20s hwahaa. Pengalaman selama belajar coding, melatih mental untuk fokus dan konsisten di samping melatih logika dan lebih teliti juga. Kalau ujungnya tidak menjadi developer, minimal bisa sebagai tambahan hobi atau tambahan skill di cv.

Bagaimana memulai belajar coding ?

Niat aja ga cukup ternyata tapi harus benar-benar menemukan sisi ‘fun’ atau apa kesenangan dalam belajar coding. Trust me, this is really though and frustrating (yet lonely). Kalau mudah menyerah dan pengen cepet lihat hasilnya, rasanya ga akan cocok dengan pekerjaan ini. Aku bisa anteng berjam-jam bahkan seharian lebih aja duduk depan laptop mencoba memecahkan masalah yang cuma 1 baris code aja hasilnya (bayangin !) tapi puas dan senang banget dengan hasilnya.

Kemudian harus penasaran gimana cara kerja komputer, jaringan dan sistem. Personally, aku dari dulu merasa frustasi dan sebel setiap kerja dengan developer hingga akhirnya coba ngulik sendiri gimana sih caranya. Penting untuk memahami cara kerja komputer terlebih dahulu sebelum mulai coding.

Berapa lama proses belajar coding ?

Sebenernya proses belajar coding ini never ending  journey, karena akan selalu ada perkembangan terkini. Bagi sebagian orang ada yang perlu 3 bulan, 6 bulan, setahun atau bahkan ada yang cukup 2 minggu sudah bisa dengan mudah memahami dan mempraktekan coding. Aku sendiri belajar basic kurang lebih sebulan dengan sehari hampir 12 jam depan komputer.

Belajar coding sendiri atau ikut bootcamp ?

Terdapat banyak banget sumber belajar coding yang gratis tapi secara psikologi aku merasa kalau sesuatu yang free sepertinya take it for granted saja seperti datang ke event kalau free alias gretong ya rada kurang niat, kalau bisa ya datang kalau ga bisa yaudahlah ya. Berbeda dengan event berbayar seperti konser Ed Sheeran misalnya, sudah bayar jutaan untuk duduk VIP ya pasti dibelain datang dong meski badai menghadang.

Nah, jadi aku cari 1 sumber belajar coding dari 0 berbayar yang memang cocok dengan kebutuhan aku saat itu, voila aku menemukan Zed Shaw (salah satu karyawan pertama DropBox) melalui website LCTHW (Learn Code The Hard Way). Bisa cek disini juga aku pernah sharing mengenai lCTHW. Web LCTHW ini sangat sangat sangat aku rekomendasikan bagi pemula yang benar-benar blank, buta, ga paham coding sama sekali.

Bagaimana dengan Coding Bootcamp yang menjamin dalam durasi waktu tertentu dengan biaya sekian menjamin lulusannya menjadi developer bahkan dengan jaminan tawaran kerja setelah lulus ? Personally, aku pernah ngobrol dengan salah satu pengajar salah satu coding bootcamp mengatakan kalau banyak muridnya juga masih bingung.

Tapi kembali lagi dengan invidu masing-masing bila sumber belajar dari YouTube yang free (CodeWithMoshCoreySchafer) dirasa sudah cukup, tidak perlu membayar sama sekali jauh lebih irit kan.

Baca Juga : Joker, Kekelaman baru Dunia IT

Bahasa pemograman pertama apa yang dipelajari ?

Python merupakan bahasa pemograman yang sangat mudah dipahami dan semakin banyak dicari oleh perusahaan.

Satu hal yang penting dalam belajar coding adalah melatih logika cara berpikir bukan hafalan sintaks (bahasanya). Karena ketika kita sudah memiliki fondasi cara berpikir yang kuat, bila ingin belajar pemograman apa pun akan terasa lebih mudah. Misal belajar pertama Python kemudian ingin mencoba iOS maka coba belajar Swift akan terasa lebih mudah. Kenapa ? Karena pada dasarnya, pemograman apa pun memiliki konsep atau cara kerja yang sama hanya berbeda sintaks saja.

Apa motivasi belajar coding ?

Tentu ingin transisi karir dari non-tech dan aku merasa menemukan sebuah proses tanpa batas dalam berkarya ketika programming. Programming juga merupakan perpanduan antara logika dan imajinasi dan dapat dilakukan dimana saja tanpa batasan jarak dan waktu. Selain menjadi job in high demand, programmer juga memiliki tawaran gaji yang tinggi. Hwehee…

Menarik bukan? Mari belajar bersama biar makin asik..

Source: http://www.annisapurbandari.com/

 

Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.