Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini tentu saja menjadi era yang harus dilalui oleh lapisan masyarakat tak terkecuali bagi para praktisi pendidikan dan pelatihan. Revolusi industri 4.0 diikuti dengan berkembanganya teknologi digital yang semakin canggih, dimana para akademisi harus cepat beradaptasi dengan perkembangan tersebut.
Gogot Suharwoto, Kepala Pustekkom Kemendikbud melihat revolusi industri 4.0 informasi yang ada dunia digital sangat diragukan keabsahannya.
“Menurut data dari Kominfo sampai tahun 2016 ada polusi besar-besaran di dunia digital sebanyak 800 ribu konten negatif yang mengandung unsur pornografi, radikalisme, kekerasan dan hoax,” ujar Gogot saat ditemui di Edutech Expo 2019, Kamis (14/2).
Dari fenomena tersebut tentunya menjadi tantangan bagi seluruh praktisi pendidikan dan pelatihan untuk bersama berkontribusi memberantas konten-konten negatif.
Diwaktu yang bersamaan Proxsis Consulting Group (PCG) dan Hemera Academy juga hadir dalam acara Edutech Expo 2019. PCG hadir untuk memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan pelatihan khususnya dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 saat ini.
“PCG dan Hemera Academy hadir untuk memberikan kontribusi dibidang pelatihan IT di Indonesia untuk meningkatkan skill serta dapat mengarahkan para generasi milenial sehingga dapat memanfaatkan teknologi digital dengan sebaik mungkin”, ujar Citra, Program Director Hemera Academy.
Menjadi harapan adalah bagaimana masyarakat Indonesia dapat mengahadapi era revolusi industri 4.0 ini dengan baik didukung dengan skill dan kompetensi yang memadai.