Sebagai profesi yang terlihat keren dan hebat, tentu tidak sedikit di antara kamu yang ingin menjadi Hacker. Hacker atau peretas merupakan seseorang yang memiliki pengetahuin teknis untuk memodifikasi atau membobol suatu jaringan atau perangkat tertentu untuk meraih suatu tujuan.
Nah, jika Hacker yang sering kamu dengar adalah Hacker yang berkedok ‘jahat’ atau sengaja mengeksploitasi suatu sistem secara tidak bertanggungjawab, ternyata terdapat juga Hacker yang justru menguntungkan perusahaan, lho! Berikut adalah penjelasan tentang jenis Hacker secara umum dari Kak Sonia selaku Business Manager Proxsis IT:
- White Hat
Terkenal dengan istilah peretas bertopi putih, White Hat adalah peretas yang justru sengaja meretas sistem untuk mengevaluasi kelemahan atau risiko yang dapat mengancam. Hasil dari retasan tersebut akan menjadi evaluasi yang sangat bermanfaat, khususnya bagi organisasi, perusahaan, atau pekerja, yang ingin meningkatkan sistem menjadi lebih aman dan terhindar dari kebocoran data.
- Grey Hat
Kamu juga bisa menjadi kedua Backer yang baik maupun jahat dengan berperan sebagai Hacker berjenis Grey Hat. Hacker Grey Hat adalah para peretas yang menggunakan cara ilegal untuk mengakses suatu sistem atau jaringan, dengan tujuan baik yang bisa jadi bermanfaat bagi pihak yang diretas atau masyarakat secara luas. Seperti misalnya, Hacker Grey Hat akan sengaja memeriksa kekurangan jaringan atau sistem, yang kemudian informasi yang ditemukan tersebut akan dijual dengan benefit tertentu yang diminta dari pihak yang diretas. Pernah juga terjadi, Hacker Grey Hat yang sengaja meretas situs pemerintahan untuk menyampaikan pendapat atau kritik yang selama ini ingin disampaikan oleh masyarakat. Umumnya, Hacker Grey Hat akan bertanggungjawab mengembalikan program yang telah diretas ke semula.
- Black Hat
Hacker yang satu ini adalah jenis peretas yang paling berbahaya karena tidak hanya bisa merugikan pihak tertentu, tetapi juga bisa mengancam dan membahayakan keamanan masyarakat. Pasalnya, seorang Hacker Black Hat memiliki kemampuan untuk:
- Memata-matai kehidupan pribadi pihak yang ingin diretas.
- Mencuri rahasia atau data penting negara atau perusahaan besar.
- Meretas dengan kerusakan yang sangat berbahaya hanya untuk hiburan semata
- Meminta tebusan berupa uang bernilai tinggi yang sangat merugikan.
- Menyebarkan Malware berbahaya yang tidak hanya dapat merusak satu sistem, tetapi banyak.
Dengan cara dan strateginya yang cerdik, Black Hat Hacker bahkan mampu memanipulasi orang-orang dengan melakukan rekayasa sosial dan mengelabui pihak yang akan diretas.
Sekarang sudah tahu kan perbedaannya? Masih banyak wawasan lainnya yang perlu kamu ketahui seputar dunia Hacker. Biztech Academy telah merangkumnya menjadi fakta penting lainnya yang harus Anda ketahui seputar Hacker:
- Setiap 39 detik, terjadi perilaku Hacker yang merugikan data perusahaan.
- 58% kebocoran data terdiri dari data dan identitas pribadi. (Verizon)
- Rata-rata, hanya 5% folder perusahaan yang benar-benar tersimpan aman. (Varonis)
- 94% Malware berbahaya tersebar melalui email. (CSO Online)
- Dari kejahatan siber yang telah terlaporkan, 80% merupakan pishing. (CSO Online)
- Setiap harinya, Hacker menciptakan setidaknya 300.000 Malware berbahaya. (McAfee)
- Lebih dari 93% organisasi kesehatan mengalami kebocoran data selama tiga tahun belakang. (Herjavec Group)
- Biaya penanganan retasan pada tahun 2020 silam mencapai hingga 150 juta dolar. (Juniper Research)
Bagi kamu yang tertarik menjadi Hacker, tercatat setidaknya 3.5 juta pekerjaan yang menyangkut cybersecurity yang tersebar di tahun 2021. Pastikan kamu memilih menjadi peretas dengan sisi positif yang bermanfaat, daripada memilih menjadi Hacker yang berperilaku kriminal dan berpotensi menjadi bumerang bagi masa depan kamu, ya!