BLOG

22 Metrik dan KPI Keamanan Siber Terbaru

22 Metrik dan KPI Keamanan Siber Terbaru

Keamanan siber merupakan salah satu perhatian utama bagi organisasi di era digital saat ini. Dengan meningkatnya ancaman terhadap data dan infrastruktur, penting bagi perusahaan untuk memiliki alat yang tepat untuk memantau dan mengukur kinerja sistem keamanan mereka. 

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan metrik keamanan siber dan Key Performance Indicators (KPI) yang efektif. Artikel ini akan membahas 22 metrik dan KPI terbaru yang digunakan untuk meningkatkan dan mengevaluasi efektivitas keamanan siber.

Mengenal Cyber Security Metrics

Metrik keamanan siber adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai berbagai aspek dari program keamanan sebuah organisasi. Metrik ini membantu tim TI dan keamanan untuk memantau, mengukur, dan menganalisis berbagai aktivitas yang dapat memengaruhi ketahanan dan keefektifan sistem keamanan dalam organisasi. 

Penggunaan metrik yang tepat memungkinkan perusahaan untuk menilai seberapa baik mereka dalam melindungi data dan sistem mereka dari ancaman siber.

Baca juga : Cyber Security Dalam Menanggulangi Ancaman Cyber

Manfaat Metrik Cybersecurity

Penggunaan metrik keamanan siber memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh:

  • Memahami profil risiko: Metrik keamanan siber membantu organisasi untuk lebih memahami profil risiko mereka dengan memberikan wawasan tentang potensi kerentanannya, serta kemungkinan ancaman yang dapat merusak sistem dan data.
  • Analisis kinerja: Metrik memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi seberapa baik tim keamanan dan sistem perlindungan mereka berfungsi dalam menghadapi ancaman, serta area yang memerlukan perbaikan atau perhatian lebih.
  • Pelaporan kepatuhan: Banyak regulasi dan standar industri, seperti GDPR dan HIPAA, yang memerlukan pemantauan dan pelaporan secara berkala tentang status keamanan data. Metrik membantu organisasi dalam memenuhi kewajiban pelaporan ini dengan memberikan bukti terkait kinerja dan pemenuhan standar.
  • Pengambilan keputusan dan perbaikan: Metrik keamanan siber menyediakan data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan strategis. Berdasarkan data ini, perusahaan dapat merencanakan langkah-langkah perbaikan atau perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan program keamanan mereka.

22 Metrik dan Indikator KPI Keamanan Siber Terbaru

Metrik ini memungkinkan tim keamanan siber untuk mendeteksi kelemahan, memahami pola ancaman, serta meningkatkan strategi pertahanan terhadap serangan siber. 

1. Tingkat Kesiapan (Preparedness Level)

  • Metrik ini mengukur sejauh mana organisasi telah menyiapkan strategi dan sistem pertahanan terhadap ancaman siber. Ini mencakup kesiapan dalam hal teknologi, kebijakan keamanan, kesadaran karyawan, serta respons terhadap potensi serangan.

2. Jumlah Perangkat yang Tidak Teridentifikasi dalam Jaringan Internal (Number of Unidentified Devices on the Internal Network)

  • Metrik ini mengukur jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan organisasi tetapi tidak dikenali atau tidak terdaftar dalam sistem manajemen aset TI (Teknologi Informasi). Keberadaan perangkat yang tidak dikenali dapat menjadi celah keamanan yang memungkinkan akses tidak sah ke sistem internal.

3. Upaya Intrusi dan Respons yang Diberikan (Intrusion Attempts and Responses)

  • Menunjukkan jumlah upaya peretasan atau penyusupan ke dalam sistem keamanan perusahaan dan bagaimana respons organisasi terhadap ancaman tersebut. Respons yang cepat dan efektif dapat mengurangi dampak dari serangan yang berhasil menembus sistem keamanan.

4. Jumlah Kerentanan yang Diketahui (Number of Known Vulnerabilities)

  • Metrik ini menghitung jumlah celah keamanan yang telah diidentifikasi dalam sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam organisasi. Semakin tinggi angka ini, semakin besar risiko yang harus ditangani melalui pembaruan keamanan atau perbaikan sistem.

5. Insiden Keamanan (Security Incidents)

  • Menilai jumlah insiden terkait keamanan siber yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Insiden ini dapat mencakup serangan malware, kebocoran data, akses tidak sah, atau pencurian informasi.

6. Waktu Rata-rata untuk Mendeteksi Ancaman (Mean Time to Detect)

  • Mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menemukan adanya ancaman atau serangan dalam sistem. Semakin singkat waktu deteksi, semakin efektif sistem keamanan yang diterapkan dalam organisasi.

7. Waktu Rata-rata untuk Mengakui Ancaman (Mean Time to Acknowledge)

  • Menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan bagi tim keamanan untuk mengonfirmasi bahwa suatu ancaman atau insiden keamanan telah terjadi. Respon yang lebih cepat memungkinkan organisasi untuk menangani ancaman dengan lebih baik sebelum menyebabkan dampak yang lebih besar.

8. Waktu Rata-rata untuk Menyelesaikan Insiden (Mean Time to Resolve)

  • Mengukur waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu insiden keamanan, mulai dari deteksi hingga pemulihan penuh sistem.

9. Waktu Rata-rata untuk Mengendalikan Ancaman (Mean Time to Contain)

  • Metrik ini menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisolasi atau menghentikan penyebaran suatu serangan setelah terdeteksi.

10. Waktu Rata-rata antara Kegagalan (Mean Time Between Failures)

  • Mengukur seberapa sering suatu sistem mengalami gangguan atau kegagalan dalam periode waktu tertentu.

11. Waktu Rata-rata untuk Pulih (Mean Time to Recover)

  • Mengukur waktu yang diperlukan untuk memulihkan sistem setelah insiden keamanan terjadi.

12. Penilaian Keamanan Internal (First-party Security Rating)

  • Metrik ini digunakan untuk menilai efektivitas keamanan yang dimiliki oleh organisasi berdasarkan audit internal yang dilakukan secara berkala.

13. Penilaian Keamanan Vendor (Vendor Security Rating)

  • Menilai tingkat keamanan siber dari vendor atau pihak ketiga yang berkolaborasi dengan organisasi.

14. Frekuensi Pembaruan Keamanan (Patching Cadence)

  • Mengukur seberapa sering pembaruan perangkat lunak dan tambalan keamanan (security patches) diterapkan dalam sistem organisasi.

15. Frekuensi Pembaruan Keamanan oleh Vendor (Vendor Patching Cadence)

  • Menunjukkan seberapa sering vendor atau penyedia layanan memperbarui perangkat lunak mereka dengan tambalan keamanan terbaru.

16. Waktu Rata-rata untuk Respons Insiden oleh Vendor (Mean Time for Vendor Incident Response)

  • Menilai kecepatan vendor dalam menangani insiden keamanan yang terkait dengan produk atau layanan yang mereka sediakan kepada organisasi.

17. Pelatihan Kesadaran Keamanan (Security Awareness Training)

  • Mengukur efektivitas pelatihan keamanan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka tentang ancaman siber.

18. Manajemen Akses (Access Management)

  • Metrik ini mengevaluasi sejauh mana sistem manajemen akses diterapkan dalam organisasi, termasuk autentikasi pengguna, kontrol akses berbasis peran, dan kebijakan otorisasi.

19. Lalu Lintas Tidak Manusiawi (Non-human Traffic)

  • Mengukur volume lalu lintas internet yang dihasilkan oleh bot, skrip otomatis, atau perangkat lunak otomatis lainnya yang dapat digunakan untuk tujuan baik maupun jahat, seperti serangan botnet atau pemindaian otomatis.

20. Perbandingan Kinerja Keamanan dengan Perusahaan Sejenis (Company Vs Peer Performance)

  • Membandingkan kinerja keamanan organisasi dengan perusahaan lain dalam industri yang sama untuk mengukur sejauh mana organisasi berada dalam tingkat keamanan yang kompetitif.

21. Pemantauan Perangkat Lunak Antivirus (Antivirus Monitoring)

  • Metrik ini menunjukkan efektivitas solusi antivirus dalam mendeteksi dan menangani ancaman keamanan pada perangkat dalam jaringan organisasi.

22. Serangan Phishing (Phishing Attacks)

  • Melacak jumlah serangan phishing yang menargetkan organisasi, baik yang berhasil maupun yang gagal dicegah oleh sistem keamanan.

Baca juga : 23 Jenis Serangan Cybersecurity dan Cara Menghadapinya: Lindungi Diri Anda dari Ancaman Digital

Optimalisasi Cyber Security

Saat ini ancaman terhadap keamanan siber menjadi semakin kompleks dan beragam. Setiap individu dan organisasi memerlukan perlindungan yang andal untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data mereka. Biztech Academy hadir sebagai solusi terpercaya dalam bidang Cyber Security, menawarkan berbagai layanan dan pelatihan untuk memastikan Anda terlindungi dari berbagai ancaman siber. Mengapa Memilih Biztech Academy?

  • Keahlian Terdepan: Tim kami terdiri dari para profesional berpengalaman yang memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik terbaik dalam keamanan siber.
  • Pendekatan Proaktif: Kami tidak hanya bereaksi terhadap ancaman, tetapi juga mengantisipasi dan mencegah potensi serangan sebelum terjadi.
  • Pelatihan Berbasis AI: Mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam program pelatihan kami, memungkinkan deteksi ancaman secara real-time dan respons yang lebih cepat..

Kenapa Biztech Academy?

  • Peningkatan Keterampilan: Pelatihan intensif kami memastikan Anda selalu selangkah lebih maju dalam menghadapi ancaman siber.
  • Jaringan Profesional: Bergabung dengan komunitas kami membuka peluang untuk berkolaborasi dan belajar dari para ahli di bidangnya.
  • Akses ke Sumber Daya Terbaru: Kami menyediakan akses ke berbagai sumber daya dan alat terbaru dalam dunia keamanan siber.

Jangan biarkan ancaman siber mengganggu aktivitas dan data berharga Anda. Bersama Biztech Academy, lindungi diri Anda dengan solusi keamanan siber yang komprehensif dan mutakhir. Kunjungi situs resmi kami untuk informasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan Anda menuju keamanan digital yang lebih baik.

 

Baca juga : Revolusi Cyber Security 2025: Peran AI dalam Melindungi Dunia Digital  

FAQ – 22 Metrik dan KPI Keamanan Siber Terbaru

  1. Apa itu metrik keamanan siber?
    Metrik keamanan siber adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai berbagai aspek dari program keamanan organisasi. Metrik ini membantu memantau, mengukur, dan menganalisis aktivitas yang memengaruhi ketahanan sistem keamanan terhadap ancaman siber.
  2. Apa manfaat utama dari penggunaan metrik keamanan siber?
    Metrik keamanan siber membantu organisasi memahami profil risiko mereka, menganalisis kinerja tim keamanan, memenuhi kewajiban pelaporan kepatuhan, serta membuat keputusan strategis untuk perbaikan program keamanan.
  3. Apa yang dimaksud dengan ‘Mean Time to Detect’?
    ‘Mean Time to Detect’ mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi ancaman atau serangan dalam sistem. Metrik ini menunjukkan seberapa cepat organisasi dapat mengidentifikasi potensi ancaman yang terjadi.
  4. Apa itu ‘Intrusion Attempts and Responses’?
    Metrik ini mengukur jumlah upaya peretasan atau penyusupan ke dalam sistem dan bagaimana respons organisasi terhadap ancaman tersebut. Ini penting untuk menilai efektivitas sistem pertahanan dan respons keamanan.
  5. Mengapa ‘Mean Time to Recover’ penting dalam keamanan siber?
    ‘Mean Time to Recover’ mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan sistem setelah insiden keamanan terjadi. Semakin cepat pemulihan, semakin baik organisasi dalam mengelola dampak dari serangan atau pelanggaran.
  6. Apa itu ‘Security Awareness Training’ dan mengapa ini penting?
    ‘Security Awareness Training’ mengukur efektivitas pelatihan keamanan bagi karyawan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang ancaman siber. Pelatihan ini penting karena karyawan sering kali menjadi titik lemah dalam pertahanan keamanan organisasi.
  7. Bagaimana cara ‘Non-human Traffic’ mempengaruhi keamanan siber?
    ‘Non-human Traffic’ mengukur lalu lintas internet yang dihasilkan oleh bot atau perangkat otomatis lainnya. Lalu lintas ini dapat digunakan untuk tujuan jahat seperti serangan botnet atau pemindaian otomatis yang dapat mengancam keamanan sistem.
  8. Apa itu ‘Phishing Attacks’ dan bagaimana memitigasinya?
    ‘Phishing Attacks’ adalah serangan yang menargetkan organisasi dengan mencoba untuk menipu karyawan agar memberikan informasi sensitif. Untuk menguranginya, penting untuk memiliki sistem yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan ini, serta pelatihan untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan.
  9. Apa peran ‘Vendor Security Rating’ dalam manajemen risiko keamanan siber?
    ‘Vendor Security Rating’ menilai tingkat keamanan siber dari pihak ketiga yang berkolaborasi dengan organisasi. Memastikan bahwa vendor memiliki standar keamanan yang memadai penting untuk mengurangi risiko ancaman yang datang dari luar.
  10. Bagaimana ‘Patching Cadence’ berpengaruh terhadap keamanan organisasi?
    ‘Patching Cadence’ mengukur seberapa sering pembaruan keamanan dilakukan pada perangkat lunak dan sistem yang digunakan oleh organisasi. Pembaruan yang tepat waktu dapat mencegah eksploitasi celah keamanan yang diketahui oleh peretas.
  11. Apa yang dimaksud dengan ‘Access Management’ dalam konteks keamanan siber?
    ‘Access Management’ mengevaluasi sistem manajemen akses yang diterapkan di dalam organisasi. Ini mencakup kontrol akses berbasis peran dan kebijakan otorisasi yang mengatur siapa yang dapat mengakses data atau sistem tertentu.
  12. Bagaimana cara Biztech Academy membantu dalam mengoptimalkan keamanan siber?
    Biztech Academy menawarkan pelatihan berbasis AI, mengintegrasikan kecerdasan buatan untuk mendeteksi ancaman secara real-time. Kami juga menyediakan pelatihan yang membekali Anda dengan keterampilan untuk menangani ancaman siber dan meningkatkan sistem pertahanan digital Anda.
  13. Apa yang membedakan pelatihan Cyber Security di Biztech Academy dengan penyedia lain?
    Biztech Academy menawarkan pelatihan yang komprehensif dengan pendekatan praktis dan interaktif. Kami memberikan akses ke sumber daya terbaru, pelatihan dengan instruktur berpengalaman, serta sertifikasi yang diakui secara profesional dalam bidang keamanan siber.
  14. Kenapa penting untuk mengikuti pelatihan keamanan siber di Biztech Academy?
    Pelatihan ini membantu Anda meningkatkan keterampilan dalam menangani ancaman siber yang terus berkembang. Dengan mengikuti pelatihan kami, Anda dapat memperkuat pertahanan digital dan memastikan keamanan sistem serta data penting di organisasi Anda.

 

Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.