Belakangan ini, nama Bjorka sempat menghebohkan publik dengan aksinya yang berani membocorkan data penting. Tapi tahukah Anda, sebelum Bjorka, Indonesia sudah melahirkan banyak talenta hebat di dunia peretasan?
Para hacker ini, dengan beragam motif dan keahlian, telah menorehkan jejak mereka di kancah nasional bahkan internasional. Ada yang aksinya meresahkan karena merugikan, tapi tak sedikit pula yang justru menjadi pahlawan siber, membantu memperkuat sistem keamanan. Siapa saja mereka?
Mari kita telusuri kisah 11 hacker asal Indonesia yang paling berbahaya dan berprestasi, dari yang meretas situs besar hingga yang namanya diakui raksasa teknologi dunia.
Hitam Putih Dunia Hacker
Sebelum kita menyelami kisah para maestro keyboard, mari pahami dulu apa itu hacker. Secara sederhana, hacker adalah individu dengan kemampuan luar biasa dalam menembus sistem keamanan komputer atau jaringan. Tujuannya beragam, mulai dari sekadar menguji kelemahan sistem, menyalurkan aspirasi, hingga melakukan tindakan kriminal.
Secara umum, hacker dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Ada black hat hacker yang punya niat jahat, seperti mencuri data. Lalu ada white hat hacker yang justru beraksi untuk kebaikan, membantu perusahaan menemukan celah keamanan. Kemudian ada grey hat hacker yang motifnya kadang abu-abu, sulit diprediksi.
Tak ketinggalan, ada hacktivist yang menggunakan keahliannya untuk menyuarakan protes sosial atau politik, dan script kiddie, para pemula yang masih belajar dan seringkali hanya menggunakan kode yang sudah ada.
Baca juga : Perbedaan antara Hacker, Cracker, Phreaker, dan Defacer
Jejak Digital Para Peretas
Indonesia, dengan segala potensinya, telah menjadi “rumah” bagi para hacker yang kemampuannya diakui dunia. Mari kita lihat siapa saja mereka yang pernah mengguncang jagat maya:
1. HMEI7: Penjebol Situs Raksasa Dunia
Nama HMEI7 mungkin asing bagi sebagian orang, namun di kalangan peretas, namanya sangat disegani. Ia pernah menduduki posisi teratas sebagai “mass of defacer” di Zone-H, sebuah arsip peretasan global. Bayangkan, HMEI7 berhasil melumpuhkan total 294.402 website, termasuk situs-situs besar seperti Pizza Hut dan bahkan IBM. Aksinya mencakup peretasan 139.721 IP tunggal dan 154.681 deface massal. Sebuah rekor yang fantastis!
2. XSVSHACKER: Mengguncang Markas Polisi dan Intelijen AS
Pada tahun 2011, publik dikejutkan dengan aksi XSVSHACKER. Hacker asal Indonesia ini berhasil menembus database server NYPD (New York City Police Department) dan CIA (Central Intelligence Agency). Dalam operasinya, ia sukses mencuri data penting dan melakukan defacing lebih dari 430 ribu situs di seluruh dunia, termasuk situs kepresidenan Israel. Tak hanya itu, database game populer Zynga pun tak luput dari serangannya.
3. Kang Onno: Sang Maestro Teknologi Informasi
Bukan hanya peretas “nakal”, Indonesia juga punya pakar teknologi informasi sekelas Onno Widodo Purbo. Pria asal Bandung ini adalah sosok yang sangat dihormati. Kontribusinya terhadap komunitas internet global diganjar penghargaan Jonathan B. Postel Service Award internasional. Beliau merupakan lulusan terbaik Teknik Elektro ITB tahun 1981 dan melanjutkan studi S2-nya di Kanada dengan beasiswa. Kang Onno adalah bukti bahwa keahlian teknologi bisa digunakan untuk hal-hal yang sangat positif.
4. Xnuxer: Mengubah Nama Partai Politik Jadi Buah
Pada April 2004, nama Dani Firmansyah atau yang lebih dikenal sebagai Xnuxer sempat menjadi perbincangan hangat. Ia berhasil membobol situs kpu.go.id menggunakan teknik XSS (Cross Site Scripting) dan SQL injection. Setelah masuk ke sistem, ia mengejutkan publik dengan mengganti nama 24 partai politik peserta pemilu menjadi nama-nama buah! Akibat aksinya, Dani dijatuhi hukuman sekitar tujuh bulan penjara. Kini, ia telah beralih menjadi profesional dan menjabat sebagai Co-Founder sekaligus CTO di sebuah perusahaan jasa teknologi informasi.
5. E5a_CYB3R: Meretas Tampilan Situs KPU
Tak kalah dengan Xnuxer, ada juga Erza Jullian alias E5a_CYB3R yang menunjukkan kemampuannya dengan menjebol sistem keamanan KPU. Aksi E5a_CYB3R kala itu mengubah tampilan halaman muka situs resmi KPU. Ia diketahui merupakan bagian dari grup hacker “Manusia Biasa Team” dan juga menjadi anggota Anonymous Hacker Indonesia.
6. Pak Made: Pahlawan Siber di Ring Paspampres
I Made Wiryana, atau akrab disapa Pak Made, adalah hacker Indonesia yang kemampuannya diakui hingga ke level pengamanan negara. Beliau dipercaya sebagai salah satu Cyber Paspampres RI, mengurus maintenance website dan server mantan presiden SBY. Kehebatannya terbukti nyata saat ia berhasil melakukan backup server kepresidenan dalam hitungan detik setelah digempur serangan DDoS. Bersama Pak Rusmanto, Pak Made juga dikenal sebagai pelopor pengembangan Linux di Indonesia.
7. Mr. Dick: Sang Ahli Ribuan Server dalam Detik
Meski namanya unik, kemampuan Mr. Dick dalam meretas sistem keamanan dunia maya tak perlu diragukan lagi. Putra daerah asal Kalimantan ini dikenal mampu meretas ribuan server hanya dalam hitungan detik. Keahliannya yang luar biasa ini membawanya bekerja di perusahaan teknologi raksasa dunia, Microsoft dan Google. Di sana, Mr. Dick membantu mengembangkan software sekaligus memperkuat sistem pertahanan keamanan mereka.
8. Jim Geovedi: Meretas Satelit Luar Angkasa
Siapa yang tak kenal Jim Geovedi? Pria kelahiran 1979 ini sempat viral pada tahun 2009 setelah mengunggah video cara meretas satelit luar angkasa. Lebih dari itu, Jim mengaku pernah berhasil mengakses dan mengontrol trafik internet di Indonesia, bahkan memanipulasi data keuangan. Namun, kini ia telah meninggalkan jalur black hat hacker. Jim Geovedi sekarang fokus pada bisnisnya, menjalankan perusahaan konsultan jasa sistem keamanan siber yang bermarkas di London, melayani pengamanan sistem satelit, perbankan, hingga telekomunikasi.
9. Bio666x: Memadamkan Jaringan Negara Tetangga
Pada tahun 2019, nama Yogi Nugraha alias Bio666x mencuat setelah ia berhasil mematikan jaringan Malaysia. Di usianya yang masih 19 tahun kala itu, ia turut berpartisipasi dalam “perang siber” antara Indonesia dan Australia, sukses melakukan deface terhadap website resmi negara kanguru tersebut. Total 1.700 web dan blog di Australia berhasil ia retas. Bio666x juga tercatat pernah meretas data-data penting kemiliteran Singapura.
10. Putra Aji Adhari: Bocah Jenius Penjebol NASA
Kisah Putra Aji Adhari, hacker asal Jakarta Selatan, sungguh mengagumkan. Pada tahun 2019, di usianya yang baru 15 tahun, ia sudah mampu menembus situs bank dalam negeri dan bahkan menerobos situs NASA! Hebatnya, Putra Aji termasuk dalam kategori white hat hacker. Ia sengaja mencari celah kelemahan dalam database situs yang diretas, kemudian melaporkannya kepada pemilik situs agar bisa diperbaiki.
Bocah jenius ini pernah ditawari posisi Chief Technology Officer (CTO) di sebuah start-up, namun ia menolaknya karena ingin fokus pada pendidikannya. Sayangnya, pada tahun 2020, Putra Aji mengalami insiden pengeroyokan oleh orang tak dikenal dan harus dilarikan ke rumah sakit, dengan salah satu pelaku berhasil diamankan pihak berwajib.
11. Rahmadhani Novian Jaya: Dari Sampit Menuju Google Hall of Fame
Terbaru dan tak kalah membanggakan adalah kisah Rahmadhani Novian Jaya (21), pemuda asal Sampit, Kalimantan Tengah. Ia berhasil menorehkan prestasi internasional dengan masuk dalam daftar top hacker platform “Google Bug Hunters“. Rahmadhani sukses menemukan dua celah keamanan (bug) pada sistem milik Google yang berpotensi disalahgunakan untuk serangan siber.
Atas prestasinya, Rahmadhani menerima penghargaan finansial dari Google melalui program bug bounty dengan total hadiah mencapai Rp170 juta. Tak hanya itu, ia juga resmi tercatat dalam Google Hall of Fame, sebagai salah satu dari sepuluh ethical hacker asal Indonesia dengan kontribusi terbesar. Rahmadhani, yang belajar otodidak dari kamar kecil di Sampit, kini bekerja sebagai IT Security di perusahaan teknologi eDOT dan Hasnur Centre. Pengalamannya menjadi inspirasi nyata bahwa bakat dan kerja keras bisa membawa seseorang bersaing di level global, tak peduli dari mana asalnya.
Baca juga : 6 Jenis Hacker yang Perlu Anda Ketahui
Tingkatkan Keamanan Digital Anda Sekarang!
Setelah membaca kisah para hacker hebat Indonesia, baik yang beraksi untuk kebaikan maupun yang sempat membuat heboh, kita jadi menyadari betapa krusialnya keamanan siber di era digital ini. Ancaman peretasan bisa datang kapan saja, menyerang siapa saja, mulai dari individu hingga institusi besar. Pertanyaannya, sudahkah kita membentengi diri dan aset digital kita dengan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni?
Jangan biarkan data penting Anda menjadi korban berikutnya! Inilah saatnya Anda mengambil langkah proaktif untuk melindungi diri dan organisasi dari berbagai ancaman siber. Biztech Academy hadir sebagai solusi terdepan, menawarkan kursus Cyber Security yang komprehensif dan relevan dengan tantangan masa kini. Dapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pakar keamanan siber, atau sekadar melindungi aset digital Anda secara mandiri. Kunjungi Biztech Academy Cyber Security sekarang juga dan wujudkan masa depan digital yang lebih aman!
Kesimpulan
Kisah para hacker Indonesia yang telah kita telusuri bersama menunjukkan dua sisi mata uang dalam dunia digital: potensi ancaman yang nyata dan pentingnya keahlian untuk melindungi diri. Dari aksi defacing situs raksasa hingga penemuan celah keamanan di Google, mereka adalah bukti bahwa talenta digital di Indonesia sangatlah besar. Artikel ini bukan hanya sekadar daftar nama, melainkan cerminan betapa dinamisnya dunia siber dan bagaimana peran individu bisa sangat berpengaruh.
Pesan pentingnya adalah bahwa keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar di era modern ini. Baik Anda seorang profesional IT, pemilik bisnis, atau pengguna internet biasa, pemahaman tentang keamanan siber adalah investasi tak ternilai. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa berkontribusi menciptakan ekosistem digital yang lebih aman, sekaligus melindungi diri dari berbagai risiko yang mengintai di dunia maya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
- Apa itu hacker dan apa saja jenis-jenisnya?
Hacker adalah individu dengan kemampuan menembus sistem keamanan komputer atau jaringan. Jenisnya beragam, antara lain black hat hacker (bermotif jahat), white hat hacker (bermotif baik/etis), grey hat hacker (motif tidak pasti), hacktivist (menyuarakan aspirasi), dan script kiddie (pemula). - Apakah semua hacker itu jahat?
Tidak semua hacker itu jahat. Sebagian besar hacker yang disebut white hat hacker menggunakan keahlian mereka untuk tujuan baik, yaitu menemukan celah keamanan dalam sistem untuk kemudian melaporkannya agar dapat diperbaiki, sehingga sistem menjadi lebih aman. - Apa bedanya “deface” dan “mencuri data”?
Deface adalah tindakan mengubah tampilan atau konten sebuah website tanpa izin, biasanya untuk menyalurkan pesan tertentu atau sekadar menunjukkan kemampuan. Sementara mencuri data adalah tindakan ilegal mengambil informasi rahasia atau pribadi dari sebuah sistem atau database. - Mengapa beberapa hacker Indonesia bisa meretas situs besar seperti IBM atau NASA?
Hacker yang berhasil meretas situs besar umumnya memiliki kemampuan teknis yang sangat tinggi, pemahaman mendalam tentang celah keamanan (vulnerabilities), dan ketekunan untuk mencari serta mengeksploitasi kelemahan tersebut. Mereka juga seringkali mengikuti perkembangan teknologi dan metode peretasan terbaru. - Apa itu “bug bounty” dan mengapa Google memberikan hadiah finansial untuk itu?
Bug bounty adalah program yang ditawarkan oleh banyak perusahaan teknologi (termasuk Google) kepada individu atau peneliti keamanan untuk menemukan dan melaporkan celah keamanan (bug) dalam sistem mereka. Perusahaan memberikan hadiah finansial sebagai apresiasi karena temuan tersebut membantu mereka meningkatkan keamanan produk dan layanan sebelum dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. - Bagaimana cara melindungi diri dari ancaman siber?
Ada beberapa cara, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, mengaktifkan autentikasi dua faktor, berhati-hati terhadap email atau tautan mencurigakan (phishing), memperbarui software secara berkala, menggunakan antivirus, serta meningkatkan literasi keamanan siber Anda, misalnya dengan mengikuti kursus atau membaca informasi tepercaya.