BLOG

Profesi Cyber Threat Intelligence Analyst: Jobdesk, Gaji, dan Peluang Karier 2025

Profesi Cyber Threat Intelligence Analyst: Jobdesk, Gaji, dan Peluang Karier 2025

Dunia digital yang semakin berkembang membawa tantangan besar dalam hal keamanan siber. Ancaman terhadap sistem dan data perusahaan terus meningkat, sehingga kebutuhan akan tenaga ahli yang mampu mendeteksi serta menganalisis potensi serangan siber semakin tinggi. Salah satu profesi yang memegang peranan penting dalam bidang ini adalah Cyber Threat Intelligence Analyst atau Analis Intelijen Ancaman Siber.  

Profesi ini tidak hanya menawarkan tantangan yang kompleks, tetapi juga peluang karier yang luas. Banyak perusahaan dari berbagai sektor mencari profesional di bidang ini untuk memastikan keamanan sistem mereka tetap terjaga. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai tugas, keterampilan yang dibutuhkan, persyaratan pendidikan, serta kisaran gaji yang bisa diperoleh oleh seorang analis intelijen ancaman siber.  

Apa yang Dilakukan Analis Intelijen Ancaman Siber?

Analis intelijen ancaman siber bertugas untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggulangi ancaman siber yang dapat berdampak pada organisasi. Peran ini berfokus pada pemantauan berbagai ancaman serta memberikan intelijen berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam aspek keamanan siber.  

Beberapa sumber mendefinisikan profesi ini sebagai berikut:  

  • Spiceworks menyebutkan bahwa analis intelijen ancaman bertanggung jawab untuk menganalisis dan mendeteksi ancaman siber serta malware yang berpotensi membahayakan organisasi. Mereka juga menilai tingkat ancaman agar perusahaan dapat mengambil keputusan berbasis keamanan siber yang lebih terinformasi.  
  • Flatiron School menjelaskan bahwa analis ancaman mengkhususkan diri dalam memantau serta menganalisis ancaman siber aktif maupun potensial, serta mengumpulkan intelijen yang relevan dari berbagai sumber.  

Secara umum, tanggung jawab seorang analis intelijen ancaman siber mencakup:  

  • Mengidentifikasi kerentanan sistem dan menilai risiko yang ada.  
  • Memantau dan menganalisis pola serangan siber.  
  • Mengembangkan strategi pertahanan dan perbaikan keamanan.  
  • Menghasilkan laporan terkait ancaman siber untuk pemangku kepentingan perusahaan.  

 

Baca juga : Cyber Essentials dan 5 Pondasi Penting untuk Keamanan Siber yang Kuat

 

Skill yang Dibutuhkan

Untuk menjadi analis intelijen ancaman siber yang kompeten, diperlukan kombinasi keterampilan teknis dan non-teknis. Berikut beberapa keterampilan yang harus dimiliki:  

1. Keterampilan Teknis (Hard Skills):

  • Pemahaman mendalam tentang keamanan siber, jaringan, dan sistem komputer.  
  • Kemampuan menggunakan alat deteksi ancaman seperti Security Information and Event Management (SIEM), Intrusion Detection System (IDS), dan Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR).  
  • Analisis malware dan teknik peretasan etis untuk memahami pola serangan.  

2. Keterampilan Non-Teknis (Soft Skills):

  • Kemampuan berpikir analitis dan kritis dalam menilai ancaman.  
  • Komunikasi yang baik untuk menyampaikan hasil analisis kepada tim non-teknis.  
  • Kemampuan beradaptasi dan belajar secara berkelanjutan dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.  

Persyaratan Pengalaman, Pendidikan, dan Sertifikasi

Sebagian besar perusahaan mensyaratkan gelar sarjana di bidang teknologi informasi, ilmu komputer, atau keamanan siber untuk posisi ini. Namun, pengalaman kerja yang relevan juga menjadi faktor penentu dalam proses rekrutmen.  

Beberapa sertifikasi yang sering dibutuhkan untuk profesi ini meliputi:  

  • Certified Information Systems Security Professional (CISSP)
  • Security+
  • Global Information Assurance Certification (GIAC)
  • Information Systems Security Engineering Professional (ISSEP)

Selain itu, beberapa perusahaan juga mengutamakan kandidat yang memiliki pengalaman dalam lingkungan cloud, pemahaman terhadap infrastruktur keamanan, serta izin keamanan tertentu untuk bekerja di bidang yang berhubungan dengan data sensitif.  

 

Baca juga : 8 Poin Panduan untuk Berkarir di Bidang Cybersecurity

 

Perusahaan yang Membutuhkan Analis Intelijen Ancaman Siber

Permintaan terhadap tenaga ahli keamanan siber semakin meningkat, terutama di industri yang berisiko tinggi terhadap serangan siber. Beberapa perusahaan dan organisasi yang saat ini aktif merekrut analis intelijen ancaman siber antara lain:  

  • Sektor Keuangan: Bank of America, JPMorgan Chase, PayPal.  
  • Perusahaan Teknologi: Microsoft, Accenture, Deloitte.  
  • Industri Kesehatan: Trinity Health, Blue Cross Blue Shield.  
  • Instansi Pemerintah: Air Force Civilian Service, Pemerintah Kota New York.  

Kisaran Gaji Analis Intelijen Ancaman Siber

Gaji seorang analis intelijen ancaman siber bervariasi tergantung pada faktor seperti pengalaman, tingkat pendidikan, lokasi, dan jenis perusahaan. Berdasarkan data dari berbagai sumber, berikut kisaran gaji yang umum ditemukan:  

  • Rata-rata gaji tahunan: $104.031 (ZipRecruiter)  
  • Perkiraan total gaji: $110.627 (Glassdoor)  
  • Kisaran gaji umum: $80.000 – $200.000 dengan rata-rata $124.130  

Selain gaji pokok, beberapa perusahaan juga menawarkan tunjangan tambahan seperti bonus kinerja, saham perusahaan, atau fasilitas pelatihan untuk meningkatkan keterampilan di bidang keamanan siber.

Tingkatkan Keahlian Keamanan Siber dengan Biztech Academy

Artikel di atas cukup panjang, tetapi ini menunjukkan betapa kompleksnya peran seorang analis intelijen ancaman siber. Jika Anda tertarik meniti karier di bidang ini, memiliki keterampilan teknis yang kuat adalah hal yang wajib. Salah satu keahlian paling penting dalam keamanan siber adalah penetration testing, yang memungkinkan Anda memahami dan menguji pertahanan sistem dari sudut pandang peretas.  

Biztech Academy menawarkan program Penetration Testing yang dirancang untuk membantu Anda menguasai teknik pengujian keamanan sistem secara profesional. Dengan kurikulum berbasis praktik langsung, Anda akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi spesialis keamanan siber yang kompeten. 

 

Baca juga : Panduan Membangun Tim IT Keamanan untuk Perusahaan Besar (Bidang Cybersecurity)

 

Kesimpulan

Keamanan siber bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan bagi perusahaan, melainkan elemen krusial dalam menjaga keberlangsungan bisnis di era digital. Peran seorang Cyber Threat Intelligence Analyst semakin penting dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang. Dengan keahlian yang tepat, seseorang dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi data dan sistem dari serangan yang merugikan.  

Bagi Anda yang ingin berkarier di bidang ini, mengembangkan keterampilan teknis serta memahami lanskap ancaman siber menjadi langkah awal yang harus dilakukan. Peluang karier sebagai analis intelijen ancaman siber terus meningkat, dengan prospek gaji yang menarik dan permintaan tenaga kerja yang tinggi. Menginvestasikan waktu dan usaha untuk mengasah keahlian di bidang ini dapat membuka pintu menuju karier yang menjanjikan.  

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

  1. Apa itu Cyber Threat Intelligence Analyst?
    Cyber Threat Intelligence Analyst adalah profesional di bidang keamanan siber yang bertugas mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi ancaman keamanan digital untuk melindungi perusahaan dari serangan siber.
  1. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang analis intelijen ancaman siber?
    Beberapa keterampilan utama meliputi pemahaman keamanan jaringan, analisis malware, penggunaan alat deteksi ancaman, serta keterampilan non-teknis seperti komunikasi dan pemecahan masalah.
  1. Apakah saya perlu memiliki gelar sarjana untuk bekerja di bidang ini?
    Sebagian besar perusahaan lebih memilih kandidat dengan gelar di bidang teknologi informasi, ilmu komputer, atau keamanan siber. Namun, pengalaman dan sertifikasi profesional juga dapat menjadi nilai tambah yang signifikan.
  1. Apa saja sertifikasi yang direkomendasikan untuk profesi ini?
    Beberapa sertifikasi yang umum dibutuhkan adalah CISSP, Security+, GIAC, dan ISSEP. Sertifikasi ini dapat meningkatkan kredibilitas serta peluang mendapatkan pekerjaan.
  1. Berapa kisaran gaji seorang Cyber Threat Intelligence Analyst?
    Gaji bervariasi tergantung pada pengalaman, lokasi, dan perusahaan. Rata-rata gaji tahunan berkisar antara $80.000 hingga $200.000, dengan gaji rata-rata sekitar $124.130 per tahun.
  1. Di mana saya bisa belajar penetration testing untuk meningkatkan keterampilan keamanan siber saya?
  2. Anda bisa mengikuti program pelatihan Penetration Testing dari Biztech Academy, yang menawarkan kurikulum berbasis praktik langsung untuk membangun keterampilan keamanan siber yang kuat.
Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.