BLOG

Mengenal CAPM (Certified Associate in Project Management): Pengertian, Cara Kerja, Kualifikasi, Skill, Ujian, Biaya Ujian dan Proses Sertifikasi

Mengenal CAPM (Certified Associate in Project Management): Pengertian, Cara Kerja, Kualifikasi, Skill, Ujian, Biaya Ujian dan Proses Sertifikasi

Banyak organisasi secara aktif mencari individu yang mampu merencanakan, melaksanakan, dan menyelesaikan proyek sesuai target, anggaran, dan kualitas yang diharapkan. Bagi Anda yang berminat memulai karier di bidang ini atau ingin meningkatkan kompetensi manajemen proyek Anda, sertifikasi Certified Associate in Project Management (CAPM) dapat menjadi langkah awal yang sangat tepat.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai sertifikasi CAPM. Kita akan mengupas tuntas berbagai aspek, mulai dari definisi dan peran pemegang sertifikasi, kualifikasi yang dibutuhkan, keterampilan yang relevan, hingga detail mengenai ujian, biaya, serta proses resertifikasinya. Mari kita telaah bersama informasi penting ini.

Apa itu Associate Bersertifikat dalam Manajemen Proyek (CAPM)?

Certified Associate in Project Management (CAPM) adalah sebuah kredensial tingkat pemula yang dirancang untuk membekali para profesional dengan pengetahuan dan keterampilan fundamental dalam disiplin manajemen proyek. Sertifikasi ini dikelola oleh Project Management Institute (PMI), sebuah organisasi nirlaba global terkemuka yang menetapkan standar dan menyediakan sertifikasi dalam manajemen proyek.

Diperkenalkan pada tahun 2003, program CAPM bertujuan memberikan landasan pengetahuan mengenai metodologi dan praktik terbaik dalam mengelola proyek yang kompleks serta tim yang terlibat di dalamnya. Sertifikasi ini merupakan pilihan yang sangat relevan bagi mahasiswa, lulusan baru, anggota tim proyek, atau siapa saja yang beraspirasi untuk memasuki dunia manajemen proyek, memperoleh tanggung jawab lebih besar, atau menangani proyek dengan skala yang lebih signifikan.

Peran manajer proyek sangatlah vital dalam kesuksesan inisiatif bisnis. Mereka bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, dan implementasi proyek berskala besar. Berdasarkan laporan PMI, permintaan global untuk talenta dengan keterampilan manajemen proyek diproyeksikan mencapai hampir 88 juta pada tahun 2027, menunjukkan potensi karier yang sangat signifikan di bidang ini. Untuk memperoleh kredensial CAPM, kandidat harus berhasil lulus ujian berdurasi tiga jam yang terdiri dari 150 pertanyaan pilihan ganda, yang materinya bersumber dari kerangka kerja standar PMI, yaitu A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide).

Baca juga : Apa Itu Project Management Body of Knowledge (PMBOK)?

Apa yang Dilakukan oleh Seorang Associate Bersertifikat dalam Manajemen Proyek?

PMI merancang sertifikasi CAPM untuk para praktisi proyek yang mungkin belum memiliki pengalaman ekstensif dalam memimpin proyek. Meskipun demikian, ujian ini menuntut kandidat untuk menunjukkan pemahaman mengenai lima kelompok proses utama dalam kerangka kerja PMBOK, yang merepresentasikan praktik terbaik dalam manajemen proyek. Peran pemegang sertifikasi CAPM umumnya melibatkan dukungan terhadap manajer proyek dalam berbagai tahapan siklus hidup proyek:

  1. Memulai Proyek (Initiating): Berkontribusi dalam mendefinisikan tujuan proyek berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders). Membantu memastikan ekspektasi dan ruang lingkup pekerjaan ditetapkan secara jelas.
  2. Merencanakan dan Membuat Anggaran (Planning): Terlibat dalam pengembangan rencana kerja, penetapan anggaran, dan estimasi hasil akhir proyek. Membantu dalam memperkirakan biaya dan merencanakan mitigasi potensi risiko.
  3. Melaksanakan Proyek (Executing): Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas proyek sesuai rencana. Mendukung manajer proyek dalam memantau kemajuan terhadap target-target (milestones) yang telah ditentukan.
  4. Mengontrol dan Melacak (Monitoring & Controlling): Memahami pentingnya fleksibilitas dan adaptasi terhadap perubahan atau isu yang muncul. Membantu memastikan proyek berjalan sesuai anggaran dan jadwal yang ditetapkan.
  5. Menyelesaikan dan Menutup Proyek (Closing): Berkolaborasi untuk memverifikasi penyelesaian tugas sesuai harapan. Terlibat dalam proses dokumentasi akhir dan pengarsipan catatan proyek.

Perlu diingat bahwa dalam manajemen proyek yang efektif, kelima kelompok proses ini seringkali bersifat iteratif dan tumpang tindih, bukan merupakan tahapan yang terpisah secara kaku.

Baca juga : 12 Prinsip Project Management dalam PMBOK

Apa Saja Kualifikasi untuk Sertifikasi CAPM?

Untuk dapat mengikuti ujian sertifikasi CAPM, kandidat harus memenuhi prasyarat sebagai berikut:

  • Memiliki ijazah sekolah menengah (SMA/SMK/sederajat), gelar associate, atau kualifikasi global yang setara.
  • Telah menyelesaikan minimal 23 jam pendidikan formal dalam bidang manajemen proyek.

Bagi individu yang belum memenuhi persyaratan 23 jam pendidikan, PMI menawarkan alternatif berupa kursus “Project Management Basics”. Kursus daring ini dirancang untuk membantu kandidat memahami materi esensial dan mempersiapkan diri untuk ujian CAPM. Biaya kursus ini adalah $350 untuk anggota PMI dan $400 untuk non-anggota. Alternatif kursus persiapan juga tersedia dari berbagai penyedia pelatihan terakreditasi lainnya.

Setelah memenuhi syarat, kandidat perlu mendaftar dan mendapatkan persetujuan dari PMI. Masa berlaku persetujuan aplikasi adalah satu tahun, memberikan kandidat waktu yang cukup untuk mempersiapkan dan mengambil ujian.

Baca juga : Mengenal Sertifikasi Certified Network Defender (CND): Kunci Keamanan Jaringan di Era Digital

10 Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Lulus CAPM

Sertifikasi CAPM bertujuan untuk memastikan bahwa para profesional memiliki pemahaman yang kuat mengenai aspek-aspek fundamental manajemen proyek, seringkali menjadi batu loncatan menuju peran manajerial. Keterampilan spesifik yang dikembangkan dan diuji dalam proses sertifikasi ini meliputi:

  1. Manajemen biaya dan penganggaran
  2. Manajemen jadwal dan tenggat waktu
  3. Identifikasi dan pengelolaan tonggak pencapaian proyek (Milestones)
  4. Proses pengadaan (Procurement)
  5. Pemahaman siklus hidup proyek (Project lifecycle)
  6. Manajemen ruang lingkup proyek (Project scope)
  7. Prinsip kontrol kualitas (Quality control)
  8. Manajemen risiko (Risk management)
  9. Manajemen ekspektasi pemangku kepentingan (Stakeholder expectations)
  10. Pengembangan dan pengelolaan lini masa (Timeline)

Penguasaan keterampilan ini memungkinkan pemegang sertifikasi untuk menerapkan analisis dan strategi yang tepat dalam pengelolaan tugas-tugas proyek.

Baca juga : Mau Jadi AI Engineer? Ini Tugas, Skill, dan Gajinya

Format Ujian CAPM

Walaupun tidak seketat sertifikasi PMP (Project Management Professional), persiapan yang cermat tetap sangat dianjurkan untuk menghadapi ujian CAPM. PMI menyarankan kombinasi metode belajar, termasuk kursus pelatihan, studi mandiri, dan latihan soal.

PMI menyediakan buku panduan (handbook) resmi yang memuat informasi detail mengenai ujian, termasuk prosedur pendaftaran, kebijakan ujian, dan proses sertifikasi. Berikut adalah rincian format ujian CAPM:

  • Pelaksanaan: Ujian dapat diambil di pusat pengujian (test center) yang terdaftar atau melalui format daring dengan pengawasan jarak jauh (online proctored).
  • Jumlah Soal: Ujian terdiri dari 150 pertanyaan pilihan ganda. Soal-soal ini dikembangkan dan divalidasi oleh para pakar manajemen proyek.
  • Soal Pra-Uji: Dari 150 soal tersebut, 15 soal merupakan item pra-uji (pre-test questions) yang digunakan PMI untuk tujuan evaluasi internal dan tidak mempengaruhi skor akhir kandidat. Soal-soal ini ditempatkan secara acak.
  • Waktu: Durasi total ujian adalah 3 jam.
  • Penilaian: PMI menggunakan sistem penilaian Lulus (Pass) atau Tidak Lulus (Fail), tanpa memberikan skor numerik spesifik. Kandidat akan menerima notifikasi hasil melalui email dan dapat melihat laporan performa per domain di portal PMI.

Berapa Biaya Ujian CAPM?

Biaya standar untuk mengikuti ujian CAPM adalah $225 bagi anggota aktif PMI dan $300 bagi non-anggota. Terdapat opsi untuk mendaftar keanggotaan PMI bersamaan dengan pendaftaran ujian untuk mendapatkan tarif anggota yang lebih ekonomis.

Apabila peserta tidak lulus pada percobaan pertama, terdapat opsi untuk mengikuti ujian ulang. Biaya ujian ulang adalah $150 untuk anggota PMI dan $200 untuk non-anggota.

Keanggotaan PMI (dengan biaya tahunan sekitar $129 ditambah biaya pendaftaran awal $10) bukan merupakan persyaratan wajib, namun memberikan berbagai manfaat, termasuk akses gratis ke salinan digital PMBOK Guide.

Proses Sertifikasi Ulang CAPM

Sejak Oktober 2020, PMI mengubah mekanisme pemeliharaan sertifikasi CAPM. Sebelumnya, pemegang sertifikasi diwajibkan mengikuti ujian ulang. Kini, persyaratan utamanya adalah mengumpulkan Professional Development Units (PDU) setiap tiga tahun.

PDU adalah unit ukuran (1 PDU setara dengan 1 jam) untuk aktivitas pengembangan profesional. Untuk mempertahankan kredensial CAPM, pemegang sertifikasi wajib memperoleh total 15 PDU setiap siklus tiga tahun, dengan komposisi sebagai berikut:

   Minimal 9 PDU dari kategori Pendidikan (Education), terbagi atas:

  • Minimal 2 PDU bidang Teknis (Technical)
  • Minimal 2 PDU bidang Kepemimpinan (Leadership)
  • Minimal 2 PDU bidang Manajemen Strategis & Bisnis (Strategic & Business Management)

    Sisa PDU pendidikan dapat berasal dari ketiga area tersebut.

Maksimal 6 PDU dapat berasal dari kategori “Memberi Kembali” (Giving Back), seperti membuat konten, menjadi mentor, atau menjadi sukarelawan di kegiatan PMI.

Selain pemenuhan PDU, terdapat biaya perpanjangan sertifikasi sebesar $60 untuk anggota PMI dan $150 untuk non-anggota yang harus dibayarkan setiap tiga tahun.

Perbedaan Antara Kredensial CAPM dan PMP

Seringkali muncul pertanyaan mengenai perbedaan antara sertifikasi CAPM dan PMP (Project Management Professional) dari PMI. Perbedaan utamanya terletak pada tingkat pengalaman dan fokus:

  • CAPM: Merupakan sertifikasi tingkat pemula (entry-level). Sangat sesuai bagi individu yang baru memulai atau ingin memasuki bidang manajemen proyek dan membutuhkan validasi pengetahuan dasar.
  • PMP: Ditujukan bagi manajer proyek berpengalaman yang telah memiliki rekam jejak terbukti dalam memimpin dan mengarahkan proyek-proyek kompleks dari awal hingga akhir.

Baca juga : Mengenal Sertifikasi CompTIA Security+: Pengertian, Peran, Tujuan, Ujian dan Peluang Karir 2025

Persyaratan untuk mengikuti ujian PMP jauh lebih tinggi:

Untuk pemegang gelar Sarjana (S1): Membutuhkan minimal 36 bulan pengalaman memimpin proyek + 35 jam pendidikan formal PM atau kepemilikan sertifikasi CAPM.

Untuk pemegang ijazah SMA/Diploma: Membutuhkan minimal 60 bulan pengalaman memimpin proyek + 35 jam pendidikan formal PM atau kepemilikan sertifikasi CAPM.

Ujian PMP (diperbarui Januari 2021) terdiri dari 180 pertanyaan dengan durasi 230 menit, dan biayanya adalah $405 untuk anggota PMI serta $555 untuk non-anggota. Ujian ini menilai kompetensi dalam tiga domain utama: Sumber Daya Manusia (People), Proses (Process), dan Lingkungan Bisnis (Business Environment). Pemeliharaan sertifikasi PMP memerlukan pengumpulan 60 PDU setiap tiga tahun.

Kesimpulan 

Secara ringkas, sertifikasi Certified Associate in Project Management (CAPM) merepresentasikan langkah fundamental yang strategis bagi individu yang beraspirasi membangun karier di bidang manajemen proyek. Kredensial ini secara formal mengakui pemahaman Anda terhadap prinsip-prinsip inti, terminologi standar, dan kerangka proses manajemen proyek sebagaimana termaktub dalam PMBOK Guide. Dengan menguasai dasar-dasar ini, mulai dari siklus hidup proyek hingga elemen perencanaan, eksekusi, dan penutupan, Anda membangun landasan yang solid untuk pertumbuhan profesional.

Memiliki sertifikasi CAPM menunjukkan dedikasi Anda terhadap profesi manajemen proyek dan mengkomunikasikan kesiapan Anda untuk berkontribusi secara efektif dalam lingkungan tim proyek. Ini merupakan investasi pengembangan diri yang bernilai, khususnya bagi para mahasiswa, lulusan baru, atau profesional yang sedang bertransisi ke peran terkait proyek. Apabila Anda memiliki komitmen serius untuk meniti karier di bidang manajemen proyek, meraih CAPM dapat menjadi katalisator penting yang membuka berbagai peluang di masa depan.

Siap Memulai Perjalanan Profesional Anda di Manajemen Proyek?

Jika Anda merasa ini adalah jalur yang tepat dan tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai persiapan efektif untuk meraih sertifikasi CAPM, tim kami di Biztech Academy siap memberikan dukungan dan panduan.

Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, silakan hubungi kami melalui tautan WhatsApp berikut: [Klik di Sini]

FAQ (Frequently Asked Questions)

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai sertifikasi CAPM:

  1. Apakah definisi dari sertifikasi CAPM?
    CAPM (Certified Associate in Project Management) adalah kredensial tingkat pemula dari Project Management Institute (PMI) yang mengesahkan pemahaman fundamental mengenai prinsip dan terminologi manajemen proyek berdasarkan PMBOK Guide.
  2. Siapakah target audiens utama untuk sertifikasi CAPM?
    Sertifikasi ini dirancang terutama untuk individu dengan pengalaman proyek terbatas atau tanpa pengalaman sama sekali, termasuk mahasiswa, lulusan baru, anggota tim proyek, dan profesional lain yang ingin memulai karier di manajemen proyek.
  3. Apa saja prasyarat untuk dapat mengikuti ujian CAPM?
    Kandidat harus memiliki minimal ijazah sekolah menengah (atau setara global) DAN telah menyelesaikan setidaknya 23 jam pendidikan formal di bidang manajemen proyek. Alternatifnya, kandidat dapat menyelesaikan kursus Project Management Basics yang disediakan oleh PMI.
  4. Bagaimanakah format pelaksanaan ujian CAPM?
    Ujian ini terdiri dari 150 pertanyaan pilihan ganda dengan alokasi waktu 3 jam. Kandidat dapat memilih untuk mengikuti ujian di pusat tes resmi atau secara online dengan pengawasan (online proctored).
  5. Berapakah estimasi biaya yang terkait dengan ujian CAPM?
    Biaya ujian standar adalah $225 untuk anggota PMI dan $300 untuk non-anggota. Terdapat juga biaya terkait keanggotaan PMI (opsional), biaya ujian ulang (jika diperlukan), dan biaya perpanjangan sertifikasi setiap tiga tahun.
  6. Apakah perbedaan fundamental antara sertifikasi CAPM dan PMP?
    Perbedaan utama terletak pada tingkat pengalaman yang disyaratkan. CAPM ditujukan untuk profesional tingkat pemula yang fokus pada pengetahuan dasar. Sementara itu, PMP (Project Management Professional) adalah untuk manajer proyek berpengalaman yang dapat mendemonstrasikan pengalaman memimpin proyek secara signifikan.
Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.