Perkembangan era digital membawa banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan berbagai ancaman, termasuk doxing. Serangan ini dapat mengungkap informasi pribadi seseorang dan berujung pada intimidasi, pencemaran nama baik, atau bahkan ancaman fisik. Kasus doxing semakin marak terjadi, baik terhadap individu biasa, aktivis, jurnalis, hingga tokoh publik.
Salah satu alasan utama doxing menjadi ancaman yang serius adalah kemudahan akses terhadap informasi di dunia maya. Tanpa perlindungan yang tepat, data pribadi seseorang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, memahami doxing, jenis-jenis serangannya, serta langkah-langkah pencegahannya menjadi sangat penting.
Doxing: Ancaman Nyata di Dunia Digital
Doxing adalah tindakan mengungkap informasi pribadi seseorang di internet tanpa izin, sering kali dengan niat jahat. Praktik ini dapat membahayakan korban secara psikologis, sosial, bahkan fisik. Salah satu korban doxing membagikan kisahnya tentang bagaimana informasi pribadinya bocor secara online hanya karena memiliki username yang diincar oleh seorang pelaku kejahatan siber.
Doxing berasal dari kata “documents” atau “docs,” yang berarti mengumpulkan dan menyebarkan informasi pribadi seseorang tanpa izin. Serangan ini bertujuan untuk mengungkap identitas asli korban di dunia nyata, yang sering kali berujung pada pelecehan atau ancaman lebih lanjut.
Dalam banyak kasus, doxing dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang tersebar di internet, seperti alamat rumah, nomor telepon, alamat email, riwayat pekerjaan, hingga akun media sosial. Dengan informasi ini, pelaku dapat melakukan berbagai bentuk intimidasi, mulai dari pelecehan daring, pencurian identitas, hingga ancaman fisik.
Baca juga : 23 Jenis Serangan Cybersecurity dan Cara Menghadapinya: Lindungi Diri Anda dari Ancaman Digital
Cerita Korban Doxing
Dikutip dari cybercx.com salah seorang Korban doxing yaitu Jacob Larsen memiliki akun dengan username yang langka dan menjadi target seorang cyber criminal yang ingin menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.
Pelaku mencoba melakukan pemerasan, mengancam akan menyebarkan informasi pribadi korban jika tidak menyerahkan akun tersebut. Ketika upaya pemerasan gagal, pelaku memilih untuk melanggar privasi korban dengan menyebarkan informasi pribadinya secara daring.
Informasi pribadi Jacob Larsen, termasuk nama lengkap, alamat tempat tinggal, email, nomor ponsel, kata sandi lama, dan bahkan daftar nama anggota keluarga, dipublikasikan di situs doxing. Pelanggaran privasi ini sangat mengganggu, karena berpotensi membahayakan saya dan orang-orang terdekat. Beruntung, tidak ada insiden lebih lanjut yang terjadi, tetapi rasa takut akan kemungkinan buruk tetap menghantui saya.
Insiden ini mengajarkan bahwa seberapa hati-hati pun seseorang, sangat sulit untuk sepenuhnya memisahkan identitas online dari kehidupan nyata.
Namun, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko terjadinya pelanggaran privasi lebih lanjut. Sejak kejadian itu, Jacob Larsen mulai menerapkan berbagai tindakan perlindungan untuk menjaga keamanan data pribadi di dunia digital.
Sejak menjadi korban doxing, Jacob Larsen semakin tertarik untuk memahami fenomena ini lebih dalam. Ia mulai meneliti komunitas online yang terlibat dalam doxing, termasuk para pelakunya, motif mereka, dan platform seperti Doxbin yang digunakan untuk menyebarkan informasi pribadi korban.
Baru-baru ini, Jacob Larsen mempresentasikan hasil penelitian di konferensi Black Hat USA di Las Vegas. Ia membagikan wawasan tentang metode yang digunakan peretas untuk memeras korban melalui doxing.
Jenis Serangan Doxing
Doxing dapat dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada informasi yang ditargetkan dan tujuan pelaku. Beberapa jenis serangan doxing yang umum terjadi antara lain:
- Social Media Scraping – Pelaku mengumpulkan informasi dari media sosial korban, seperti foto, lokasi, atau informasi pribadi yang pernah dibagikan secara publik.
- IP Tracking – Dengan melacak alamat IP seseorang, pelaku dapat mengetahui lokasi geografis korban dan menggunakannya untuk ancaman lebih lanjut.
- Data Breach Exploitation – Pelaku menggunakan data yang telah bocor dalam kebocoran basis data untuk mengakses informasi pribadi korban.
- Reverse Phone Lookup – Dengan menggunakan nomor telepon korban, pelaku dapat melacak identitas, alamat rumah, atau akun daring yang terkait.
- De-anonymization – Jika korban menggunakan akun anonim, pelaku berusaha mengungkap identitas asli mereka dengan mencocokkan pola aktivitas daring.
Setiap metode ini memiliki risiko berbeda, tetapi semua dapat menimbulkan konsekuensi yang serius bagi korban. Oleh karena itu, memahami cara mencegah doxing sangat penting untuk melindungi identitas dan informasi pribadi.
Baca juga : 23 Jenis Serangan Cybersecurity dan Cara Menghadapinya: Lindungi Diri Anda dari Ancaman Digital
Cara Menghindari Serangan Doxing
Doxing dapat dicegah dengan berbagai langkah keamanan siber yang tepat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi informasi pribadi dari serangan doxing:
1. Periksa Pengaturan Privasi pada Akun Media Sosial
Sering kali, informasi pribadi seseorang tersebar di media sosial tanpa disadari. Oleh karena itu, penting untuk meninjau kembali pengaturan privasi akun secara berkala.
Pastikan hanya teman atau orang terpercaya yang dapat melihat informasi penting, seperti alamat email, nomor telepon, atau daftar teman. Selain itu, hindari membagikan informasi yang dapat mengarah pada identitas asli, seperti lokasi saat ini atau tempat kerja.
2. Gunakan Berbagai Kata Sandi yang Kuat untuk Akun
Menggunakan kata sandi yang sama di berbagai akun meningkatkan risiko terkena serangan doxing. Jika satu akun diretas, akun lain yang menggunakan kata sandi serupa dapat dengan mudah disusupi.
Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, serta simbol unik untuk membuat kata sandi yang sulit ditebak. Sebisa mungkin, gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan dan mengelola kata sandi secara aman.
3. Gunakan Autentikasi Dua Faktor pada Semua Akun
Autentikasi dua faktor (2FA) adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keamanan akun daring. Dengan 2FA, pelaku tidak bisa mengakses akun meskipun mereka berhasil mendapatkan kata sandi korban.
Sebisa mungkin, gunakan metode autentikasi berbasis aplikasi atau perangkat keras, karena metode berbasis SMS masih memiliki celah keamanan. Dengan langkah ini, akun akan jauh lebih aman dari upaya pembobolan.
Tingkatkan Keamanan Data Pribadi
Doxing merupakan ancaman nyata di era digital yang dapat berdampak buruk pada korban. Penting bagi setiap pengguna internet untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi daring dan selalu menerapkan langkah-langkah keamanan yang memadai.
Proxsis IT GRC hadir dengan Sistem Pengelolaan Informasi Privasi (Privacy Information Management System – PIMS) untuk membantu bisnis Anda memastikan keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi.
Mengapa Sistem Pengelolaan Informasi Privasi Penting?
Dengan meningkatnya ancaman siber dan penyalahgunaan data, perusahaan harus memiliki sistem yang andal dalam mengelola dan melindungi informasi pribadi. PIMS dari Proxsis IT GRC dirancang untuk:
- Memastikan Kepatuhan Regulasi – Mengadopsi standar ISO/IEC 27701 untuk menjaga kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data.
- Mengurangi Risiko Kebocoran Data – Menerapkan kebijakan keamanan yang efektif untuk mencegah penyalahgunaan dan pelanggaran privasi.
- Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan – Memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa data mereka dikelola dengan aman dan sesuai standar terbaik.
Jangan biarkan data pribadi bisnis Anda rentan terhadap ancaman keamanan dan ketidakpatuhan regulasi. Dengan solusi dari Proxsis IT GRC, perusahaan Anda dapat memastikan pengelolaan informasi privasi yang lebih aman dan terpercaya.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan solusi terbaik dalam pengelolaan informasi privasi.
Baca juga : Atasi Ancaman Siber Saat di Perjalanan dengan 7 Cara Ini
FAQ tentang Doxing dan Cara Menghindarinya
- Apa itu Doxing?
Doxing adalah tindakan mengungkap informasi pribadi seseorang di internet tanpa izin dengan tujuan merusak reputasi atau mengancam korban. Informasi yang dibocorkan dapat berupa alamat, nomor telepon, email, dan data sensitif lainnya.
- Bagaimana cara Doxing dilakukan?
Doxing dilakukan dengan berbagai metode, seperti mengumpulkan data dari media sosial, melacak alamat IP, atau mengeksploitasi kebocoran data. Pelaku menggunakan informasi ini untuk mengancam atau mencemarkan nama baik korban.
- Apa yang harus dilakukan jika menjadi korban Doxing? Segera hubungi pihak berwenang, laporkan kepada platform tempat informasi disebarkan, dan ubah pengaturan privasi di semua akun daring. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) dan ganti kata sandi secara rutin.
- Bagaimana cara mencegah Doxing?
Beberapa langkah pencegahan meliputi:
- Memeriksa pengaturan privasi media sosial.
- Menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun.
- Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun-akun penting.
- Apakah Doxing dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari?
Ya, Doxing dapat menyebabkan gangguan psikologis, ancaman fisik, atau pencurian identitas. Korban bisa menghadapi masalah serius seperti intimidasi, pelecehan daring, atau bahkan ancaman langsung kepada keluarga dan teman-teman.
- Mengapa penting melindungi informasi pribadi secara online?
- Mengingat kemudahan akses informasi di dunia digital, perlindungan data pribadi sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti dalam kasus Doxing.
Asesmen Keamanan TI Gratis Spesial Ramadan 2025!
Proxsis Infra menghadirkan layanan asesmen keamanan TI yang dirancang untuk melindungi sistem dan data penting bisnis Anda dari ancaman siber. Di bulan Ramadhan ini, kami memberikan kesempatan eksklusif untuk mengikuti asesmen keamanan GRATIS, membantu organisasi Anda mengukur tingkat keamanan infrastruktur TI secara menyeluruh.
Manfaat utama yang Anda dapatkan:
- Identifikasi celah keamanan yang berisiko
- Rekomendasi langkah perbaikan dari para ahli
- Meningkatkan kepercayaan klien dan mitra bisnis
- Membuka peluang karir di bidang keamanan TI melalui pemahaman nyata tentang standar terbaik industri
Tak hanya membantu perusahaan Anda lebih aman, layanan ini juga menjadi langkah awal untuk meningkatkan kompetensi profesional Anda di bidang IT Security, yang saat ini menjadi salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja.
Jangan lewatkan momen Ramadhan penuh berkah ini!
Amankan sistem TI Anda GRATIS, raih kepercayaan bisnis, dan tingkatkan daya saing di industri digital.
Segera hubungi Admin Proxsis IT Group di WA: 082199971540
Tempat terbatas—amankan slot asesmen gratis Anda sekarang!