Di era digital saat ini, analisis data bukan lagi sekadar tren, tetapi kebutuhan utama bagi bisnis yang ingin berkembang. Dengan semakin banyaknya data yang tersedia, memilih alat analisis data yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri.
Setiap alat memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, tergantung pada kebutuhan bisnis Anda. Sebelum memutuskan, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan, mulai dari jenis data yang akan dianalisis, kebutuhan integrasi, hingga aspek keamanan dan tata kelola data. Jika data Anda dibagikan lintas departemen, sistem kontrol akses juga harus diperhatikan untuk melindungi informasi sensitif.
Cara Memilih Alat Analisis Data
Sebelum terjun langsung ke berbagai opsi alat analisis data, penting untuk memahami kebutuhan organisasi Anda. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
- Siapa yang akan menggunakan alat ini?
Jika pengguna utama adalah analis dan ilmuwan data, mereka mungkin membutuhkan alat dengan fitur lanjutan seperti coding berbasis SQL. Sebaliknya, untuk pengguna non-teknis, platform dengan antarmuka intuitif dan sistem drag-and-drop akan lebih cocok. - Kemampuan pemodelan data
Beberapa alat memungkinkan pemodelan data secara otomatis atau mendukung lapisan semantik, sementara yang lain mengharuskan pengguna menyiapkan data terlebih dahulu menggunakan SQL atau alat tambahan seperti dbt. - Visualisasi data
Pastikan alat yang dipilih mampu menyajikan data dalam bentuk grafik, diagram, atau dashboard interaktif yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
- Biaya dan lisensi
Tidak semua alat mahal menawarkan fitur yang lebih baik. Beberapa opsi gratis atau open-source dapat menjadi solusi efektif tergantung kebutuhan perusahaan Anda.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda bisa lebih mudah menemukan alat analisis data yang tepat. Selanjutnya, kita akan membahas 24 tool terbaik yang dapat membantu dalam proses analisis data.
Baca juga : 8 Alat Populer Dalam Analisis Data Yang Harus Diketahui
24 Tool untuk Analisis Data dan Fungsinya
Dalam dunia bisnis yang semakin berbasis data, memiliki alat analisis yang tepat bisa menjadi faktor penentu keberhasilan. Beragam tool telah dikembangkan untuk membantu perusahaan memahami data mereka dengan lebih efektif. Berikut ini adalah 24 tool populer yang banyak digunakan untuk analisis data beserta fungsinya.
1. Microsoft Power BI
Microsoft Power BI adalah platform intelijen bisnis yang mendukung puluhan sumber data. Platform ini memungkinkan pengguna membuat dan berbagi laporan, visualisasi, serta dasbor yang interaktif. Dengan fitur integrasi ke Azure Machine Learning, pengguna juga dapat membangun model pembelajaran mesin secara otomatis.
2. SAP BusinessObjects
SAP BusinessObjects menawarkan serangkaian aplikasi intelijen bisnis untuk analisis dan pelaporan data. Alat ini cocok bagi pengguna bisnis yang kurang teknis, tetapi tetap mendukung analisis data yang kompleks. Dengan integrasi ke Microsoft Office, pengguna dapat beralih dengan mudah antara Excel dan laporan BusinessObjects untuk analisis yang lebih fleksibel.
3. Sisense
Sisense adalah platform analitik yang dirancang untuk membantu pengembang teknis dan analis bisnis dalam memproses serta memvisualisasikan data mereka. Dengan fitur drag-and-drop dan dasbor interaktif, alat ini mempermudah kolaborasi tim. Sisense juga menggunakan teknologi In-Chip yang mempercepat pemrosesan data hingga 100 kali lebih cepat dibanding metode tradisional.
4. TIBCO Spotfire
TIBCO Spotfire adalah platform analitik data yang mengandalkan kecerdasan buatan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam. Dengan fitur penelusuran bahasa alami, pengguna dapat menelusuri data dengan cara yang lebih intuitif. Selain itu, alat ini juga mendukung pembuatan model analitik prediktif dengan fitur tunjuk dan klik yang mudah digunakan.
5. ThoughtSpot
ThoughtSpot adalah platform analitik yang memungkinkan pengguna menjelajahi data dari berbagai sumber dengan mudah menggunakan penelusuran bahasa alami. Dengan sistem AI bernama SpotIQ, alat ini dapat secara otomatis menemukan wawasan tersembunyi yang mungkin tidak terpikirkan oleh pengguna. Selain itu, ThoughtSpot memudahkan penggabungan data dari berbagai sumber untuk menghilangkan silo data yang menghambat analisis menyeluruh.
6. Qlik
Qlik adalah platform intelijen bisnis swalayan yang mendukung implementasi di cloud maupun lokal. Alat ini memungkinkan eksplorasi data bagi pengguna teknis dan nonteknis dengan berbagai opsi visualisasi yang dapat disesuaikan. Dengan dukungan SQL dan fitur drag-and-drop, Qlik memberikan fleksibilitas dalam pengolahan data dan pembuatan laporan interaktif.
7. SAS Business Intelligence
SAS Business Intelligence menawarkan serangkaian aplikasi analisis mandiri dengan fitur kolaborasi bawaan. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya mengirim laporan langsung ke aplikasi seluler, memudahkan akses bagi pengambil keputusan. Meskipun platform ini lebih mahal dibanding beberapa pesaingnya, fitur dan fleksibilitasnya membuatnya menjadi pilihan ideal bagi perusahaan besar yang membutuhkan solusi analitik yang kuat.
8. Tableau
Tableau adalah alat visualisasi dan analitik data yang memungkinkan pengguna membuat laporan dan membagikannya di berbagai platform, termasuk desktop, seluler, browser, dan aplikasi tertanam. Berjalan di atas bahasa kueri VizQL, Tableau menerjemahkan interaksi drag-and-drop menjadi kueri back-end yang efisien. Meskipun sangat intuitif, alat ini kurang mendukung kueri SQL tingkat lanjut, sehingga mungkin kurang fleksibel bagi pengguna yang membutuhkan analisis berbasis kode yang lebih kompleks.
9. Google Data Studio
Google Data Studio adalah alat visualisasi data gratis yang terintegrasi langsung dengan berbagai layanan Google, seperti Google Analytics, Google Ads, dan Google BigQuery. Alat ini memungkinkan pengguna membuat dasbor interaktif untuk menganalisis data pemasaran, penjualan, atau operasional secara lebih mendalam. Dengan dukungan berbagai konektor data, Google Data Studio juga bisa digunakan untuk mengolah data dari sumber lain yang telah direplikasi ke BigQuery.
10. Redash
Redash adalah alat visualisasi data berbasis kode sumber terbuka yang ringan dan hemat biaya. Didesain untuk membantu pengguna dalam mengkueri berbagai sumber data, Redash memiliki editor kueri sederhana yang memungkinkan eksplorasi skema database dengan mudah. Data yang dihasilkan dari kueri dapat di-cache untuk efisiensi dan dijadwalkan pembaruannya secara otomatis.
11. Periscope Data
Periscope Data, yang kini menjadi bagian dari Sisense, adalah platform intelijen bisnis yang mendukung integrasi dengan berbagai gudang data dan basis data populer. Pengguna teknis dapat melakukan transformasi data menggunakan SQL, Python, atau R, sementara pengguna non-teknis bisa dengan mudah membuat dasbor interaktif. Keunggulan lainnya adalah sertifikasi keamanan seperti HIPAA-HITECH, yang membuatnya cocok untuk industri yang memerlukan standar keamanan tinggi.
12. Metabase
Metabase adalah platform intelijen bisnis open-source yang memungkinkan pengguna non-teknis mengajukan pertanyaan tentang data melalui antarmuka tunjuk-dan-klik. Alat ini sangat cocok untuk analisis data sederhana, seperti pemfilteran dan agregasi, sementara pengguna teknis dapat menggunakan SQL untuk analisis lebih mendalam. Metabase juga memiliki fitur otomatisasi yang dapat mengirimkan laporan analitik ke platform eksternal seperti Slack.
13. Jupyter Notebook
Jupyter Notebook adalah aplikasi web sumber terbuka yang memungkinkan pengguna membuat dan berbagi dokumen yang mencakup kode langsung, visualisasi data, dan teks penjelasan. Alat ini mendukung lebih dari 40 bahasa pemrograman, termasuk Python, R, dan Julia, menjadikannya pilihan utama bagi ilmuwan data dan analis. Dengan integrasi berbagai pustaka seperti Pandas dan Matplotlib, Jupyter Notebook memudahkan eksplorasi dan analisis data secara interaktif.
14. IBM Cognos
IBM Cognos adalah platform intelijen bisnis yang menggunakan AI untuk menganalisis data dan memberikan wawasan dalam bahasa yang mudah dipahami. Platform ini memiliki fitur penyiapan data otomatis yang memungkinkan pembersihan dan penggabungan data dari berbagai sumber tanpa perlu keterampilan teknis yang mendalam. IBM Cognos juga menyediakan dasbor interaktif yang dapat diakses melalui desktop maupun perangkat seluler.
15. Chartio
Chartio adalah alat intelijen bisnis berbasis cloud yang memungkinkan pengguna membuat laporan dan visualisasi data tanpa harus menulis kode SQL secara manual. Dengan fitur tunjuk dan klik, pengguna non-teknis dapat dengan mudah membangun kueri dan mengeksplorasi data mereka. Chartio juga mendukung integrasi dengan berbagai gudang data dan sistem berbasis spreadsheet untuk memudahkan analisis yang lebih luas.
16. Mode
Mode adalah platform analitik yang dirancang khusus untuk ilmuwan data dan analis bisnis yang membutuhkan analisis mendalam. Dengan editor SQL interaktif dan lingkungan buku catatan, Mode memungkinkan pengguna membuat laporan dan visualisasi data secara cepat. Platform ini juga menggunakan mesin data Helix yang menyimpan data dalam memori, memungkinkan analisis real-time hingga 10 GB data untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
17. KNIME
KNIME (Konstanz Information Miner) adalah platform analitik data sumber terbuka yang memungkinkan pengguna mengintegrasikan, memproses, dan memvisualisasikan data tanpa memerlukan keahlian pemrograman tingkat lanjut. Dengan antarmuka berbasis drag-and-drop, KNIME mendukung pembelajaran mesin dan analitik prediktif, menjadikannya pilihan ideal bagi ilmuwan data yang ingin membangun model tanpa menulis kode secara manual.
18. Looker
Looker adalah platform intelijen bisnis berbasis cloud yang memungkinkan analisis data tingkat lanjut dengan model data yang dapat disesuaikan. Looker menggunakan bahasa pemodelan khusus bernama LookML, yang membantu pengguna mendefinisikan hubungan data dan membangun laporan interaktif dengan lebih efisien. Dengan integrasi yang kuat ke dalam ekosistem Google Cloud, Looker menjadi solusi ideal bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan analitik berbasis cloud.
19. RapidMiner
RapidMiner adalah platform analitik data yang menawarkan alat lengkap untuk ekstraksi, transformasi, dan pemrosesan data guna menjalankan analitik prediktif. Dengan antarmuka grafis yang intuitif, pengguna dapat membangun model tanpa harus menulis kode secara ekstensif. RapidMiner juga mendukung ekstensi dengan bahasa R dan Python, memberikan fleksibilitas bagi pengguna yang ingin memperluas fungsionalitasnya.
20. Domo
Domo adalah platform intelijen bisnis berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 1.000 konektor bawaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Dengan fitur analitik real-time dan dasbor yang interaktif, Domo memungkinkan perusahaan mengambil keputusan berbasis data dengan cepat. Selain itu, Domo juga memungkinkan pengguna untuk membangun aplikasi khusus guna memperluas fungsionalitas platform sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
21. Oracle Analytics Cloud
Oracle Analytics Cloud adalah platform analitik berbasis cloud yang dirancang untuk membantu perusahaan besar mengadopsi teknologi modern dengan mengintegrasikan sistem lama mereka. Dengan fitur-fitur seperti analitik prediktif, machine learning, dan visualisasi interaktif, Oracle Analytics Cloud memungkinkan pengguna untuk menggali wawasan mendalam dari data mereka.
22. R
R adalah bahasa pemrograman sumber terbuka yang dirancang khusus untuk statistik dan analisis data. Dengan lebih dari 15.000 paket yang tersedia, R memungkinkan pengguna untuk melakukan manipulasi data, analisis statistik, dan visualisasi grafis tingkat lanjut. Namun, karena sifatnya yang berbasis kode, R lebih cocok untuk analis teknis yang memiliki keterampilan pemrograman.
23. Python
Python adalah bahasa pemrograman serbaguna yang banyak digunakan dalam analitik data, pembelajaran mesin, dan visualisasi. Dengan lebih dari 200.000 paket tersedia, Python dapat menangani berbagai jenis analisis data, termasuk pemrosesan data besar dan pemodelan statistik. Beberapa pustaka visualisasi populernya adalah Matplotlib, Plotly, dan Seaborn.
Baca juga : Mengenal Pandas Python: Panduan Awal untuk Analisis Data
24. Excel
Microsoft Excel tetap menjadi alat utama untuk manipulasi data dan analisis bisnis. Dengan fitur seperti pivot table, formula kompleks, dan Visual Basic for Applications (VBA), Excel cocok untuk analisis data berskala kecil hingga menengah. Namun, Excel memiliki keterbatasan dalam menangani big data dan kurang optimal untuk analitik kolaboratif dibandingkan platform berbasis cloud yang lebih modern.
Kesimpulan
Dalam dunia analitik data yang terus berkembang, berbagai alat telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan penelitian. Dari platform berbasis cloud seperti Oracle Analytics Cloud hingga bahasa pemrograman khusus seperti R dan Python, masing-masing memiliki keunggulan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sementara alat seperti Excel tetap menjadi pilihan utama untuk analisis sederhana, solusi modern berbasis cloud menawarkan skalabilitas dan kemampuan analitik yang lebih canggih.
Pemilihan alat analitik yang tepat bergantung pada kompleksitas data, kebutuhan bisnis, dan tingkat keahlian pengguna. Bagi yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, Python dan R adalah pilihan ideal, sementara perusahaan besar mungkin lebih mengandalkan Oracle Analytics Cloud untuk integrasi data skala besar. Dengan memahami keunggulan dan keterbatasan setiap alat, organisasi dapat memaksimalkan wawasan dari data mereka dan mengambil keputusan berbasis informasi dengan lebih efektif.