BLOG

Potensi Bisnis AI Dalam Menyongsong Era Industri 5.0

Di 2020, kamu akan dituntut memiliki keterampilan yang masuk dalam kategori high tech technology. Sebabnya, kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) atau biasa disingkat AI akan bisa menggantikan posisi manusia dalam bekerja. Peluang AI dalam industri akan berdampak dalam perkembangan menuju era industri 5.0.

Umat manusia yang hanya bernasib sebagai pekerja akan berada di ujung tanduk karena harus bersaing tidak hanya dengan sesama manusia, namun juga AI tersebut. Perlu diketahui, kecerdasan buatan adalah akronim yang paling sering kita dengar di tajuk terobosan teknologi baru yang menerapkan mesin pintar untuk mendapatkan keuntungan. Hal tersebut mulai terdengar dari hiburan perawatan kesehatan, militer, apa pun industrinya, kemungkinan besar akan didorong oleh kecerdasan buatan.

Gartner, Inc., perusahaan riset teknologi informasi dan firma penasihat Amerika Serikat yang bermarkas di Stanford, Connecticut, Amerika Serikat, telah memperkirakan nilai bisnis yang diciptakan oleh AI akan berada pada $ 3,9 triliun pada tahun 2022. AI juga dikreditkan dengan menciptakan pekerjaan baru, menurut laporan terbaru ZipRecruiter. Di antara mereka adalah AI engineer. Jika kamu tertarik pada karier yang menawarkan gaji rata-rata yang berada di atas enam digit di Amerika Serikat, kamu dapat memenuhi syarat dengan mendaftar di program master yang dirancang khusus untuk pengembangan AI bersama dengan perusahaan IBM.

Tetapi jika masih pada tahap pemula dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang AI, kamu dapat mengambil kursus pengantar yang akan mengajarkan dasar-dasar AI. Hal ini karena perkembangan teknologi mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin masif. Teknologi kecerdasan buatan dinilai dapat memaksimalkan efisiensi berbagai industri.

Studi yang dilakukan IDC Indonesia menunjukkan bahwa AI adalah investasi jangka panjang dan terus berevolusi. Walaupun, keuntungan yang didapat tidak bisa dilihat dalam 1-2 tahun ke depan dan baru terlihat di atas empat tahun. Disamping itu, sebuah riset Microsoft yang bertajuk Future Ready Business: Assessing Asia-Pacific’s Growth with Artificial Intelligence (AI) menyebutkan, industri keuangan di Asia Pasifik yang menerapkan kecerdasan buatan mencatat perbaikan di lima area. Area tersebut adalah keterlibatan pelanggan, daya saing, inovasi, margin, dan kecerdasan bisnis.

Peningkatan tertinggi terjadi pada margin yang diperkirakan melaju hingga 2 kali lipat, yaitu dari 17% pada 2019 menjadi 35% pada 2021. Selain itu, laporan ini juga menyebutkan AI berkontribusi meningkatkan daya saing hingga 41% pada 2023. Saat ini sudah ada banyak sistem yang menggunakan kecerdasan buatan dan sangat cerdas. Salah satunya adalah teknologi Google seperti yang disebutkan sebelumnya. Selain itu ada juga banyak aplikasi kecerdasan buatan yang menarik seperti;

1).  Siri yaitu asisten suara yang dibuat oleh perusahaan Apple dalam ponselnya.

2). Tesla, yang merupakan kecerdasan buatan yang dibuat untuk memperbolehkan mobil berkendara secara otomatis

3).  Alexa, Voice assistant dari perusahaan Amazon dan masih banyak lagi lainnya.

Jenis AI

Arend Hintze, asisten profesor biologi integratif dan ilmu komputer dan teknik di Michigan State University, mengkategorikan AI menjadi 4 jenis, dari jenis sistem AI yang ada saat ini hingga sistem yang hidup, yang belum ada. Kategorinya adalah sebagai berikut:

Tipe 1: Mesin reaktif. Contohnya, Deep Blue, program catur IBM yang mengalahkan Garry Kasparov pada 1990-an. Deep Blue dapat mengidentifikasi bagian-bagian di papan catur dan membuat prediksi, tetapi ia tidak memiliki ingatan dan tidak dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk memberi tahu langkah berikutnya.

Ini menganalisis kemungkinan langkah lawan dan dirinya sendiri serta memilih langkah paling strategis. Deep Blue dan GoogleGOGO dirancang untuk tujuan yang sempit dan tidak dapat dengan mudah diterapkan pada situasi lain.

Tipe 2: Memori terbatas. Sistem AI ini dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk menginformasikan keputusan masa depan. Beberapa fungsi pengambilan keputusan dalam mobil self-driving dirancang dengan cara ini. Pengamatan menginformasikan tindakan yang terjadi di masa depan yang tidak terlalu jauh, seperti jalur penggantian mobil. Pengamatan ini tidak disimpan secara permanen.

Tipe 3: Teori pikiran. Istilah psikologi ini mengacu pada pengertian bahwa orang lain memiliki keyakinan, keinginan sendiri dan niat yang memengaruhi keputusan yang mereka buat. AI jenis ini belum ada sampai saat ini.

Tipe 4: Kesadaran diri. Dalam kategori ini, sistem AI memiliki rasa diri, memiliki kesadaran. Mesin dengan kesadaran diri memahami keadaan mereka saat ini dan dapat menggunakan informasi untuk menyimpulkan apa yang orang lain rasakan. AI jenis ini belum ada sampai saat ini.

Setelah melihat penjelasan di atas, makin kita sadari bahwa beberapa contoh penerapan Artificial Intelligence semakin populer saat ini: mempengaruhi cara kita hidup, berinteraksi dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Kita masih banyak mengharapkan inovasi yang akan datang dengan lebih banyak perbaikan, pengembangan, dan penerapannya.

Bagaimana tanggapanmu? Apakah kamu tertarik untuk mengikuti pelatihan AI?

Sumber:techopedia

Rate this post
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.